Liputan6.com, Jakarta CEO AC Milan Andriano Galliano mengakui kalau kegagalan merekrut striker Argentina Carlos Tevez merupakan penyesalan terbesarnya dalam bursa transfer. Tapi Galliani yakin tanpa sang pemain Milan masih bisa bersaing dengan Juventus di Piala Super Italia.
Piala Super Italia atau Supercoppa akan mempertemukan Juventus dan Milan pada Jumat (23/12/2016) malam di Stadion Jassim Bin Hamad, Qatar. Jelang pertandingan, Galliani angkat bicara soal persaingan dua tim raksasa ini di luar lapangan.
Baca Juga
Milan nyaris mendapatkan Tevez pada 2012 setelah perselisihannya dengan Roberto Mancini di Manchester City. Namun Rossoneri gagal mencapai kesepakatan dengan pemain jebolan Boca Juniors tersebut hingga akhirnya dia meneken kontrak dengan Juve.
Tevez menjadi bagian skuat Juve saat meraih trofi Serie A dua musim berturut-turut sejak 2013. Selain itu, dia ikut merayakan gelar Piala Super Itala 2013 dan Coppa Italia 2014/2015.
"Tevez? Ini benar-benar penyesalan terbesar saya. Saya pikir Tevez adalah pemisah antara Milan dan Juventus," ucap Galliani Telelombardia, dilansir Football-Italia, Selasa (20/12/2016) sore.
"Kami punya huungan yang baik dengan Juve selama bertahun-tahun. Seperti selayaknya hubungan, ada pasang surut. Tapi sekarang semuanya kembali menjadi sangat baik," kata pria 72 tahun ini lagi.
Advertisement
Milan-Juve Setara
Pertemuan AC Milan dan Juventus di Supercoppa ini menjadi pertemuan kedua setelah tahun 2003 silam. Saat itu Si Nyonya Tua menang adu penalti 5-3 setelah mengakhiri laga dengan skor imbang 1-1.
"Supercoppa? Di San Siro di musim semi (April 2016), kami kalah 2-1 tapi sudah benar-benar bermain setara dengan Juventus. Itu berarti seharusnya kami seri dalam hal memainkan pertandingan," ucap Galliani.
Setelah dua musim membela Juve, Teves kembali ke Boca, klub masa kecilnya. Dari 76 penampilan, Carlitos hanya mencetak 14 gol.
Advertisement