Sukses

Presiden Juventus Serang Balik Berlusconi

Laga Piala Super Italia 2016 mempertemukan Juventus dengan AC Milan.

Liputan6.com, Doha - Laga Piala Super Italia 2016 antara Juventus melawan AC Milan belum juga dimulai, pertarungan kedua tim sudah terjadi di luar lapangan. Tetapi, ini bukan keributan yang melibatkan dua skuat. Melainkan adu argument antarpetinggi dua klub tersebut.

Presiden Milan, Silvio Berlusconi lebih dahulu melontarkan psywar tersebut, dengan menyebut Juve selalu diuntungkan wasit. Tetapi Juventus tidak tinggal diam, Presiden Juve Giuseppe Marotta memukul balik Berlusconi yang menganggap wasit Italia selama ini pilih kasih.

Marotta juga tidak mempermasalahkan keinginan mantan perdana menteri Italia untuk mengganti seluruh wasit. Karena, timnya saat ini sudah memiliki DNA juara. Termasuk peluang besar untuk mengalahkan Milan di Piala Super Italia nanti.

“Mengganti wasit? Itu tidak masalah bagi kami, kami masih akan menjadi tim pemenang, dan kami selalu bermain untuk menang, sebagaimana lemari piala kami membuktikannya,” kata Marotta seperti dikutip calciomercato.

Sebelumnya, Berlusconi menyebut, keberhasilan Juventus dalam beberapa musim belakangan tidak lepas dari peran wasit-wasit Serie A yang memihak kepada tim berjulukan I Bianconeri itu. Tetapi, Berlusconi tidak sekadar melontarkan kritik, melainkan ikut memberikan solusi. Hanya, solusi yang diharapkan pria 80 tahun itu tidak kalah nyeleneh. Berlusconi pun meminta semua wasit di Liga Italia harus diganti.

Selain itu, bahwa sempat ada pembicaraan agar pertandingan Juve melawan Milan yang digelar di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Jumat (23/12) besok malam, akan ditunda. Hal itu dipicu dengan adanya penundaan penerbangan oleh skuat Milan ke Doha, Selasa (20/12).

Namun Marotta merasa, pihak Milan melalui Wakil Presiden Adriano Galliani perlu menanyakan kondisi ini. Karena di mata Marotta, pertandingan nanti menjadi media publikasi yang bagus untuk sepak bola Italia.

“Saya pikir itu positif dari setiap sudut pandang untuk memainkan itu di luar negeri, dan itu bukan pertama kalinya bahwa kami membuat keputusan seperti ini,” Marotta menuturkan.