Liputan6.com, Jakarta - Tak banyak yang menyangka AC Milan sukses menjuarai Piala Super Italia dengan mengalahkan Juventus. Pada final yang berlangsung di Jassim Bin Hamad Stadium, Dubai, Sabtu (24/12/2016), Milan membungkam Juventus dengan skor 4-3 lewat adu penalti.
Baca Juga
Kemenangan Milan atas Juventus ini seakan mengakhiri penderitaan Rossonerri selama bertahun-tahun ini. Ya, praktis sejak 2010/11, Milan sulit berprestasi lagi. Bahkan, masuk zona Eropa pun mereka kesulitan.
Nama besar Milan seakan tenggelam oleh kegagalan-kegagalan mereka dalam merebut kemenangan. Gelandang Milan, Giacomo Bonaventura menilai keberhasilan kalahkan Juventus seakan membayar penderitaan Milan selama ini.
Bonaventura cetak satu gol di waktu normal untuk gagalkan keunggulan Juventus lewat gol Giorgio Chiellini. Di babak adu penalti, Gianluca Lapadula gagal eksekusi gol.
Untunglah, kesalahan Lapadula seakan tak berbekas karena Juventus gagal cetak gol dari titik penalti sampai dua kali. Mario Mandzukic dan Paulo Dybala gagal eksekusi penalti jadi gol.
"Saya bahagia. Beberapa tahun terakhir, kami menderita dan hasil akhir tak bersahabat dengan kami. Tapi kemenangan ini seakan membayar kesulitan yang sudah kami lalui," ujarnya.
Advertisement
Imbangi Juventus
Bonaventura mengatakan, kesuksesan di Piala Super Italia jadi pertanda kehebatan Milan yang mampu tandingi Juventus. Dia mengatakan, Milan tak pernah kalah kualitas.
"Kami tahu Juventus kuat dan bisa mengurung kami di belakang. Mereka lakukan itu di babak pertama, tapi kami juga buktikan punya kualitas," ujarnya.
"Pertandingan ini memberi kami kepercayaan diri lebih dan percaya bisa bersaing dengan tim seperti Juventus."
Advertisement