Liputan6.com, Bologna - Tim MotoGP Ducati merasa dirugikan dengan keputusan anggota Komisi Grand Prix yang menghapus penggunaan sayap aerodinamis, musim depan. Pasalnya beberapa anggapan yang menyebut bahwa penambahan fitur pada bagian motor bisa membahayakan pembalap lain tak mendasar.
Baca Juga
Hal itu sebagaimana disampaikan Direktur balap Ducati Gigi Dall'Igna. Bahkan dia secara terang-terangan menuduh tim Pabrikan Jepang yakni Honda, Yamaha, dan Suzuki ketakutan dengan inovasi yang dilakukannya.
Pasalnya, tuduhan mengenai keselamatan pembalap yang dilontarkan mereka tidak mendasar. Apalagi, kata Dall'Igna, sejak diperkenalkan sayap aerodinamis pada tahun 2015, belum pernah ada laporan yang menyatakan kecelakaan pembalap disebabkan masalah sayap.
Itu sebabnya, dia meminta kepada Komisi MotoGP untuk mengoreksi aturan tersebut sebelum mengetuk palu. "Ducati tentu saja sangat kecewa dengan peraturan baru mengenai pelarangan winglet," ujar Dall'Ina seperti dikutip dari Speedweek, Jumat (30/12/2016).
Dall'Ina menyebut, menggunakan sayap untuk pertama kalinya dalam MotoGP pada tahun 2015 atau hampir dua tahun yang lalu. "Kami telah melihat banyak pengendara yang terjatuh saat itu, namun saya tidak ingat ada insiden satu kecelakaan di mana pembalap kecelakaan akibat sayap Ducati," ujarnya, lagi.
Tanggapi Honda
Pernyataan tegas Dall'Ina ini juga untuk mengomentari pendapat Shuhei Nakamoto selaku Wakil Presiden Honda Racing Corporation (HRC). Ketika dimintai pendapat oleh wartawan, pria yang segara mengakhiri masa baktinya dengan tim Pabrikan Jepang pada awal tahun depan berkata penggunaan sayap membuat biaya semakin membengkak.
"Kami selalu terbuka dengan teknologi baru. Tapi pada saat yang sama, kami telah melihat penggunaan sayap berkaitan dengan biaya pengembangan yang tinggi. Dan sejauh ini kami belum menemukan solusi yang tepat terkait winglet tersebut," ujar Nakamoto, ketika itu.
Pendapat Nakamoto terkait masalah biaya langsung ditepis Dall'Ina. Mustahil jika masalah penggunaan sayap menyedot pengeluaran tim.
"Sebelum kami menjajal sayap kami telah berkompromi dengan Komisi Grand Prix yang terdiri dari Asosiasi Produsen (MSMA). Dan tidak ada masalah baik dari biaya maupun segi keamanan. Jika kami harus mengembangkan aerodinamis baru maka itu malah membuat kami mengeluarkan banyak biaya," tutur Dall'Ina.
(David Permana)
Advertisement