Liputan6.com, Jakarta Awal tahun 2017 bakal jadi momen penting bagi pelatih yang tampil di babak final Piala AFF 2016, Kiatisuk Senamuang dan Alfred Riedl. Sebab nasib mereka sama-sama akan ditentukan pada bulan Januari ini.
Seperti dilansir Bangkokpost, Kiatisuk Senamuang yang sukses mengantar Thailand menjuarai Piala AFF 2016 tengah 'harap-harap cemas' menanti masa depannya bersama War Elephants. Apalagi sebelumnya, sempat berhembus kabar tidak sedap yang menyebutkan posisinya bakal digantikan pelatih impor.
Advertisement
Baca Juga
Polemik mereda setelah presiden federasi sepak bola Thailand membantah kabar tersebut. Dia juga menegaskan akan segera membahas kontrak Kiatisuk yang akan berakhir pada bulan Februari mendatang.
Kiatisuk sendiri tengah fokus mengikuti kursus kepelatihan. Namun menurutnya, pembicaraan kemungkinan dilakukan 11 Januari 2017 atau bersamaan dengan perayaan kemenangan timnya di Piala AFF 2016. "Setelah AFF Suzuki Cup, saya harus mengikuti kursus kepelatihan dan belum punya waktu untuk berdiskusi kontrak saya dengan petinggi FAT," kata Kiatisuk atau akrab disapa Zico tersebut.Â
"Saya berharap, pembicaraan bakal dilakukan pada 11 Januari saat perayaan kemenangan timnas Thailand di Piala AFF 2016 berlangsung," beber Kiatisuk.
Kiatisuk merupakan pelatih tersukses di pentas Piala AFF. Semasa jadi pemain, Kiatisuk berhasil membawa Thailand juara sebanyak tiga kali. Sedangkan saat sebagai pelatih, dia juga sukses mempersembahkan dua gelar juara bagi Negeri Gajah Putih. Ini belum termasuk 2 medali emas SEA Games 2013.
Terakhir, Kiatisuk membawa War Elephants memenangkan Piala AFF 2016. Di final, Thailand mengalahkan Indonesia dengan agregat 3-2. Di leg pertama Indonesia menang 2-1, namun pasukan Kiatisuk Senamuang berhasil membalas dan memenangkan leg kedua dengan skor 2-0 di Rajamangala Stadium.
Kiatisuk sangat berharap, FAT memperpanjang kontraknya. Sebab dia ingin segera bekerja dan fokus menghadapi sisa babak penyisihan Piala Dunia 2018.
"Tentu saja saya ingin tetap jadi pelatih kepala timnas Thailand dan melanjutkan pekerjaan saya. Dalam 2-3 tahun sebelumnya, kami sudah berusaha membangun tim ini dan para pemain masih dalam fase pengembangan," kata Kiatisuk.
"Saya ingin semuanya segera diputuskan sebab kami harus mempersiapkan diri menghadapi lima sisa laga kualifikasi Piala Dunia melawan Arab Saudi (23 Maret), Jepang (28 Maret), UAE (13 Juni), Irak (31 Agustus), dan Australia (5 September)," katanya.
Sejauh ini, Thailand masih berada di dasar klasemen Grup B dengan satu poin hasil bermain imbang 2-2 lawan Australia. Selebihnya, Thailand kalah dari Arab Saudi, Jepang, Australia, UEA, dan Irak.
Nasib Riedl
Nasib yang tidak jauh berbeda juga dialami oleh pelatih Alfred Riedl. Pelatih asal Austria itu juga masih menyisakan rasa penasaran terhadap timnas Indonesia setelah kembali gagal di final Piala AFF 2016.
Sepanjang menangani timnas di Piala AFF, Riedl sudah dua kali membawa tim Merah Putih melaju ke babak final. Pertama, 2010 lalu. Saat itu, Timnas gagal mengangkat trofi setelah kalah dari Malaysia.
Kesempatan kedua diraih Riedl pada Piala AFF 2016. Menyandang status underdog sejak awal turnamen, Boaz Solossa dan kawan-kawan membuat kejutan dan berhasil menembus babak final. Namun mimpi Riedl melihat timnas Indonesia mengangkat trofi turnamen dua tahunan itu kembali sirna usai ditekuk Thailand.
Berbeda dengan Kiatisuk, kontrak Riedl ikut berakhir setelah turnamen berakhir. Sebab sejak awal, pelatih yang juga pernah menangani timnas Vietnam itu hanya diikat hingga Desember 2016.
Usai final Piala AFF 2016, Riedl mengisyaratkan ingin tetap menangani timnas Indonesia. Namun Riedl menyerahkan keputusan tersebut kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Wakil Ketua PSSI, Joko Driyono, seperti dilansir situs resmi AFF masih merahasiakan pelatih yang bakal menangani timnas ke depannya. Meski demikian, Joko menyampaikan kapan keputusan bakal diambil.
"Kami belum bisa mengumumkannya. Saya yakin ditargetkan awal Januari," kata Joko.
Di bulan yang sama, PSSI rencananya akan menggelar Kongres. Sehari sebelum rapat akbar digelar, PSSI akan mengevaluasi kinerja Riedl lewat rapat Komite Eksekutif (Exco).
Â
Advertisement