Liputan6.com, London - Permainan Arsenal mendapat kritik dari mantan pemainnya, William Gallas. Ia menyebut, keinginan untuk selalu bermain indah dan sempurna menjadi bumerang bagi Arsenal.
"Ketika Anda bermain tandang, Anda harus siap secara fisik dan mental. Kadang, Arsenal terlalu ingin bermain sempurna," kata Gallas seperti dilansir ESPN FC.
Baca Juga
Arsenal hampir saja kalah telak dari Bournemouth di pekan ke-20 Liga Inggris, Rabu (4/1/2017) dinihari WIB tadi. Pasukan Arsene Wenger tertinggal 0-3 lebih dulu sebelum Alexis Sanchez, Lucas Perez, dan Olivier Giroud menjadi pahlawan Arsenal lewat gol-golnya.
Hasil imbang tersebut membuat Arsenal lengser dari posisi ketiga. Mesut Ozil dan kawan-kawan kini ada di peringkat empat dengan 21 poin. Posisi Arsenal pun rawan digusur oleh Tottenham Hotspur yang hanya terpaut dua poin.
"Kadang, Anda harus berhenti bermain demikian. Anda harus solid di belakang, membalas secara fisik dan baru kemudian menerapkan gaya permainan Anda. Sayangnya, dengan Arsenal tidak seperti itu," ujar Gallas yang juga sempat membela Spurs.
Gallas bermain bagi Arsenal dari 2006 hingga 2010 dengan jabatan kapten. Namun jabatan itu dicopot setelah ucapan kontroversial Gallas soal rekan setimnya.
Gallas lalu menjadi musuh suporter Arsenal saat memutuskan gabung Tottenham Hotspur. Bersama Spurs, Gallas bermain dari 2010 hingga 2013 sebelum akhirnya pensiun.
Advertisement