Liputan6.com, London - Chelsea bertekad memperpanjang catatan apiknya di Liga Inggris saat melawat ke markas Tottenham Hotspur, White Hart Lane, Rabu (4/1/17) atau Kamis, dini hari WIB. Namun, Tottenham punya potensi untuk mengentikan laju mereka.
Baca Juga
Chelsea saat ini memang tak tersentuh kekalahan, sejak memakai formasi 3-4-3 ala pelatih Antonio Conte. Mereka sukses menyapu bersih 13 pertandingan dengan kemenangan beruntun.
Akan tetapi, Chelsea menghadapi laga Derby London yang tentunya tak mudah. Bermain di kandang Tottenham, tentu bisa menjadi salah satu rintangan mereka.
Apalagi, rekor Tottenham juga belakangan cukup bagus. Tim asuhan Mauricio Pochettino ini selalu sukses mencetak kemenangan di empat pertandingan terakhir.
Setidaknya, ada tiga alasan mengapa Tottenham bisa menghentikan laju Chelsea. Berikut ulasannya:
Advertisement
Main di Kandang Sendiri
Wajar, setiap tim selalu mencoba menunjukkan yang terbaik kala bermain di hadapan pendukung sendiri. Apalagi, lawan yang datang adalah tetangga sekota.
Ini bukan hanya soal kemenangan, melainkan gengsi. Apalagi, fakta menyebut White Hart lane cukup angker bagi para lawan.
Bersama pelatih Mauricio Pochettino, Spurs mengubah White Hart Lane bak benteng. Mereka hanya mengalami satu kekalahan dalam sebelas pertandingan terakhir ketika melawan Chelsea, Arsenal, Manchester United, City dan Liverpool.
Rekor Tottenham di kandang melawan peringkat enam ke atas:
Main: 11
Menang: 5
Seri: 5
Kalah: 1
Advertisement
Kane Jadi Momok
Harry Kane telah menjelma menjadi salah satu nyawa Tottenham dalam beberapa musim terakhir. Dia juga selalu jadi momok bagi Chelsea dalam beberapa pertemuan terakhir.
Masih ingatkah kemenangan Tottenham 5-3 atas Chelsea musim 2014/15 lalu di kandangnya? Itu adalah salah satu catatan aksinya. Kane juga sukses mencetak gol lagi musim lalu kala imbang 2-2 di Stamford Bridge.
Striker berusia 23 tahun itu juga sudah mencetak 59 gol total di Premier League. Namun, 13 di antaranya diciptakan ke gawang Chelsea.
Adu Taktik 3-4-3
Tottenham belakangan ternyata juga memakai formai 3-4-3. Pochettino memang tak selalu menerapkan formasi ini tiap laga, tetapi kerap mencobanya dalam sejumlah kesempatan.
Saat membantai Watford kemarin, manajer Argentina itu sukses menjalankan formasi 3-4-3 itu. Dia terbukti sahih dan sukses menjalankannya dengan sedikit berbeda, yakni dengan formasi 3-3-2-2.
Hal ini mebuat Delle Alli dan Kane tampak lebih bebas dan berbahaya. Namun, dalam hal pertahanan, mereka juga sama seperti Chelsea yakni menjadi 5-4-1.
Tentu saja, ini bukan soal menyalin sistem Chelsea. Nantinya cukup menarik dinantikan taktik mana yang bakal berjalan, Conte atau Pochettino?
(I. Eka Setiawan)
Advertisement