Sukses

Motta Minta UEFA Tindak Busquets

Buntut dari kartu merah yang diterima gelandang Inter Milan Thiago Motta di leg kedua semifinal Liga Champions versus Barcelona. Motta meminta UEFA menindak tegas aksi “drama” yang dipertontonkan Sergio Busquets.

Liputan6.com, Milan: Buntut dari kartu merah yang diterima gelandang Inter Milan Thiago Motta di menit ke-28 babak pertama laga leg kedua semifinal Liga Champions melawan Barcelona di Nou Camp Stadium, Rabu (28/4). Wasit Frank De Bleeckere dari Belgia mengeluarkan kartu kuning kedua alias kartu merah bagi Motta yang dinilai menyikut dan mendorong wajah midfielder Los Blaugrana, Sergio Busquets.

Alhasil, di sisa waktu Nerazzurri terpaksa tampil dengan 10 pemain. Meski demikian, seperti diketahui, sistem gerendel yang diterapkan allenatore Inter Jose Mourinho terbukti jitu. Sepanjang pertandingan Barca hanya mampu mencetak satu gol. Alhasil, Nerazzurri unggul agregat 3-2 dan berhak melaju ke babak pamungkas.

Namun, Motta yang dipastikan absen di partai final melawan Bayern Muenchen, 22 Mei mendatang, masih menyimpan dendam terhadap aksi Busquets. Melihat kembali tayang ulang insiden tersebut, publik tidak bisa dibohongi jika Motta memang benar-benar menyentuh muka Busquets. Namun, publik pun dengan jelas dapat melihat jika reaksi Busquets terlalu berlebihan alias dibuat-buat.

“Saya telah melihat tayang ulang di televisi yang menunjukan bagaimana dia (Busquets) melirik untuk melihat keputusan wasit ketika itu. Setelah wasit memberikan kartu kuning kedua, yang berarti kartu merah buat saya, dia kembali berguling-guling tanda kesakitan. Ini bukan yang pertama kali dia melakukan hal semacam ini. Seharusnya UEFA bisa melakukan sesuatu mengenai kejadian ini,” ujar Motta geram.

Sementara itu, seorang pembaca gerak bibir yang bekerja untuk sebuah televisi lokal Spanyol, mengklaim dirinya telah mampu mengungkapkan (baca: membaca) komentar yang dibuat Mourinho kepada pelatih Barcelona, Pep Guardiola seusai insiden kartu merah Motta tersebut.

Saat itu kamera televisi menangkap pergerakan Mourinho yang berjalan mendekati Guardiola yang sedang berbicara dengan Zlatan Ibrahimovic di pinggir lapangan. Mourinho mendekat dan membisikan sesuatu ke telinga mereka. “Tim terbaik dunia seharusnya tidak perlu mementaskan ‘drama’ untuk membuat pemain lawan diusir keluar lapangan,” ujar si pembaca gerak bibir menirukan kata-kata Mourinho. Kamera televisi juga menangkap reaksi Ibrahimovic maupun Guardiola yang nampak tercengang setelah mendengar komentar Mourinho tersebut.

Sejarah mencatat, aksi Busquets tersebut justru menjadi “senjata makan tuan”. Terlepas dari mutu pertandingan yang merosot “sampai ke bumi” menyusul permainan yang hanya berlangsung setengah lapangan, defisit pemain yang dialami Nerazzurri justru melecut semangat Esteban Cambiasso dkk untuk “berjuang sampai mati”. Cerita dan jalannya laga di Nou Camp boleh jadi akan berbeda jika Busquets tidak mempertontonkan aksi teatrikalnya.(CHR/Independent)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini