Liputan6.com, London - Diego Costa menilai perselisihannya dengan Pedro Rodriguez saat Chelsea dikalahkan Tottenham Hotspur 0-2, Rabu (4/1/2017), sebagai hal biasa.
Kedua pemain tertangkap kamera beradu mulut di daerah pertahanan lawan pada pertengahan babak pertama. Adanya salah pengertian ketika Chelsea melakukan serangan balik menjadi pemicu ketegangan di antara mereka.
Baca Juga
Walau tidak berlangsung lama, peristiwa tersebut sempat mencuri perhatian banyak kalangan. Apalagi, Costa dikenal sebagai pemain emosional. Musim lalu, dia sempat memeragakan orang tidur sebagai bentuk kekesalan kepada rekan-rekannya.
Meski begitu, Costa cenderung menanggapi hal tersebut dengan santai. Walau membenarkan sudah menggunakan kata kasar, dia menilai perselisihan pendapat ini sebagai sesuatu yang biasa. “Pedro adalah saudara saya. Memang ada kata-kata yang kasar, tapi itu tak berarti apa-apa. Pelatih tahu itu,” kata Costa, dilansir situs resmi klub.
Pemilik nomor punggung 19 tersebut juga menegaskan pentingnya kekompakan seluruh pemain dalam sebuah pertandingan. Dia menilai, rekan-rekannya sukses memeragakan hal itu.
“Kami bermain sebagai sebuah tim. Semua berjuang demi kepentingan bersama. Tim juga punya semangat yang sangat baik. Kami semua dalam performa baik dan menunjukkan semangat tinggi,” jelasnya.
Perselisihan Costa dan Pedro mewarnai terhentinya rekor 13 kemenangan beruntun Chelsea di Liga Inggris. Dele Alli menghadirkan mimpi buruk bagi pasukan Antonio Conte setelah membobol gawang Thibaut Courtois dua kali. (Inov Nastora)
Advertisement