Liputan6.com, Jakarta Mohd Faiz Subri, berhasil merebut FIFA Puskas Award 2017. Namun gol indah yang dicetak Subri ke gawang Pahang di Stadion Pulau Pinang Stadium dalam lanjutan Liga Super Malaysia, 16 Februari lalu ternyata sedikit berbau keberuntungan.
Hal ini disampaikan Subri kepada The Sun usai menerima penghargaan dari FIFA. "Percaya atau tidak, saya menendang bola seperti yang biasa saya lakukan. Namun kali ini, saya pikir saya sedikit beruntung bola mengambil lintasan yang aneh," katanya.
"Dan itu indah sekali," bebernya.
Advertisement
Subri dikenal sebagai algojo bola mati di klubnya, Penang. Gol yang memenangkan FIFA Puskas Award 2017 juga lahir dari tendangan bebas. Dari jarak 36 meter, Subri melepaskan tendangan melengkung yang mendarat di pojok kanan gawang lawan.
Proses ini mengingatkan publik kepada gol yang dicetak bek Timnas Brasil, Roberto Carlos tahun 1998 lalu. Saat itu, Carlos juga melepaskan tendangan melengkung yang mampu melewati pagar betis dan mengecoh kiper lawan.
Pada perebutan FIFA Puskas Award 2017, Subri mampu mengalahkan dua penyerang Barcelona, Lionel Messi dan Neymar. Plakat penghargaan diserahkan Ronaldo, eks striker timnas Brasil di markas FIFA, Zurich, Swiss, 9 Januari lalu.Â
"Perasaan saya campur aduk," kata Subri.
"Tentu saja saya bangga dan senang bisa memenangkan gelar bergengsi itu. Namun di saat yang bersamaan, saya tidak ingin hal ini mengalihkan saya dari tugas saya. Sekarang saya kembali fokus kepada sepak bola, latihan keras dan bertanding," ujarnya.
Pilih Neymar
Subri sendiri tidak terlalu percaya diri gol yang dicetaknya bakal juara. Sebab bila mendapat kesempatan untuk memberi suara, pemain berusia 29 tahun itu justru memilih kandidat lainnya. "Suara saya bakal mengalir kepada Neymar," katanya.
Faiz juga berharap, gelar yang diraihnya mampu mengubah wajah sepak bola Malaysia.
"Saya berharap, mungkin setelah gelar ini ada banyak pemain berkualitas yang datang dan bermain di Liga Super," katanya.
Â
Â
Advertisement