Liputan6.com, Madrid - Real Madrid baru saja mencatatkan rekor baru di persepakbolaan Spanyol dengan 40 laga beruntun terkalahkan di semua ajang. Rekor yang diukir Madrid usai menyingkirkan Sevilla di babak 16 besar Copa del Rey.
Dari total 40 pertandingan, Madrid mencatat 31 kemenangan dan sembilan hasil imbang. Dengan demikian, Madrid sudah melewati rekor Barcelona dengan 39 kemenangan yang dicetak pada musim 2015/16.
Baca Juga
Advertisement
Dan kini mereka hanya tinggal beberapa pertandingan lagi untuk mencatatkan sejarah baru, sebagai tim tak terkalahkan terpanjang dalam sejarah.
Catatan fenomenal ini, tentu saja dilandasi dengan berbagai faktor pendukung, baik teknis maupun sisi lain di pinggir lapangan.
Selain tentu saja perjuangan keras dan tak kenal putus asa yang diperlihatkan pemain Madrid.  Â
Berikut 3 alasan mengapa Madrid masih sulit dikalahkan:
Performa Terbaik
Real Madrid memang tengah dalam performa terbaik musim ini. Seluruh penggawa Madrid menunjukkan determinasi yang tinggi. Tanpa diperkuat pemain bintang, Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale, Madrid mampu menyapu bersih rangkaian pertandingan.
Kondisi Karim Benzema, Cristiano Ronaldo, Keylor Navas, atau Isco Alorcon, bahkan dalam performa naik dan turun.
Dalam kondisi inilah Zidane mampu membuat Madrid tetap tampil dengan kondisi terbaik.
Dia memiliki kemampuan bagaimana membuat pemain tampil maksimal. Dan, lebih penting, bagaimana membuat mereka merasa menjadi bagian penting bagi klub.
Tapi, ambisi El Real untuk memperpanjang rekor kemenangan memang tidak akan mudah. Namun, upaya keras yang ditunjukkan mereka ketika melawan Sevilla harus ditunjukkan lagi di pertandingan berikutnya.
Kali ini lawan yang harus dihadapi adalah tim dan kandang yang sama, tapi di ajang La Liga. Sevilla, yang kini duduk di urutan kedua klasemen sementara, hanya terpaut empat poin di belakang Madrid, tentu akan lebih termotivasi lagi memberikan segalanya untuk mengalahkan skuat asuhan Zinedine Zidane.
Setelah itu, Malaga, Real Sociedad, Celta Vigo dan Osasuna, akan menguji mereka, meski tidak akan memberikan kesulitan berarti bagi Los Blancos.
Advertisement
Mental Juara
Kualitas teknis dan organisasi pemainan, tentu saja menjadi kunci setiap tim meraih sukses. Tapi, sama pentingnya dan tak boleh diabaikan adalah soal kekuatan mental.
Sebuah tim dapat melanggengkan kemenangan hanya dengan komitmen dan konsistensi permainan. Namun, mereka juga harus memiliki kepercayaan diri yang teguh dalam diri pemain dan pelatih.
Ketangguhan mental adalah salah satu kunci keberhasilan Madrid saat ini. Untuk buktinya tak perlu melihat jauh ke belakang, saat Madrid bertemu Sevilla di leg kedua Copa del Rey.
Sevilla yang sudah unggul dua gol, mampu dibalikkan hanya dalam waktu tujuh menit. Gol Sergio Ramos dan Karim Benzema menunjukkan bahwa tim ini mempunyai mental juara. Â
Faktor Pelatih
Banyak pihak menyebut Zinedine Zidane bisa meraih sukses karena ia berhasil menemukan cara menekan ego tiap pemain. Zidane bisa menciptakan harmoni yang bagus di antara pemain Madrid.
Zidane juga mampu berkompromi terhadap semua persoalan atau tekanan yang dihadapinya seperti soal cedera pemain. Sergio Ramos, Pepe, Gareth Bale, hingga Lucas Vazquez, deretan pemain yang sempat bermasalah dengan kebugaran fisik mereka.
Zidane resmi jadi pelatih Madrid pada Januari 2016 lalu. Ia diangkat setelah Florentino Perez mendepak Rafael Benitez.
Setahun setelah menangani Madrid, sosok yang kini berusia 44 tahun tersebut, sudah merengkuh berbagai gelar. Trofi Liga Champions, Piala Super Eropa, dan terakhir Piala Dunia Klub, merupakan tiga gelar yang telah diberikan Zizou dalam karier kepelatihannya di Madrid.
Advertisement