Sukses

Hazard Ingatkan Chelsea Perburuan Gelar Juara Belum Usai

Chelsea memulai putaran kedua Liga Inggris musim ini dengan kekalahan usai mencatat 13 kemenangan beruntun.

Liputan6.com, London - Chelsea menutup paruh pertama Liga Inggris musim 2016-17 sebagai pemuncak klasemen sementara. Tapi, tim asuhan Antonio Conte itu memulai paruh kedua dengan kekalahan. The Blues takluk 0-2 dari Tottenham Hotspur pada 5 Januari lalu. Kekalahan itu menghentikan rekor 13 kemenangan klub London tersebut.

Meski masih memuncaki klasemen, Chelsea saat ini hanya unggul lima angka dari Liverpool yang ada di peringkat kedua. Karena itu, Eden Hazard memperingatkan timnya agar tidak puas dan mendesak untuk tetap fokus dalam upaya memenangkan gelar Liga Inggris musim ini.

"Kami tahu liga ini sulit - Anda tidak pernah tahu - apa pun bisa terjadi," kata Hazard kepada SPORT, Sabtu (14/1/2017).

"Sekarang, kami berada di puncak klasemen, tetapi tim lain yang sangat kuat dan mereka ingin menutup kesenjangan serta kembali dengan cepat."

"Kami harus siap untuk segalanya, kita berada dalam posisi ini dan kami tahu apa yang harus dilakukan," ucap Hazard yang memperkuat Chelsea sejak musim 2012-13.

2 dari 2 halaman

Senasib Leicester

Chelsea akan mencoba bangkit saat menghadapi Leicester City pada pekan ke-21 Liga Inggris di King Power Stadium, Minggu (15/1/2017) dinihari WIB. Hazard menyebut timnya dengan Leicester memiliki persamaan naik. Keduanya meruapakan juara Liga Inggris yang nasibnya sial di musim selanjutnya.

Hazard membantu Chelsea juara Liga Inggris 2014-15. Namun, The Blues sempat terancam terdegradasi yang membuat Jose Mourinho ditendang dari kursi manajer pada Desember 2015.

Sedangkan Leicester merupakan juara Liga Inggris 2015-16. Tapi musim ini, skuat asuhan Claudio Ranieri itu harus berkutat di papan bawah.

"Musim lalu, Chelsea mengalami masa yang sangat sulit. Kami memenangkan sebelumnya, tapi setelah itu menjadi sulit karena semua lawan ingin mengalahkan sang juara," ucap Hazard.

"Sekarang giliran Leicester yang berurusan dengan itu. Mereka juga bermain di Liga Champions yang membutuhkan banyak energi. Hal yang lebih parah untuk mereka adalah kehilangan N'Golo Kante," pungkasnya.

 

Video Terkini