Liputan6.com, Jakarta - Andik Rendika Rama sebenarnya tidak ingin meninggalkan Persija Jakarta. Rendika masih betah bermain di klub asal ibu kota itu.
Apalagi Persija adalah tim besar dan punya suporter fanatik, The Jakmania. Tapi, demi dekat dengan sang nenek, pesepak bola kelahiran Gresik 24 tahun silam, memutuskan meninggalkan 'Macan Kemayoran', tim yang diperkuat sejak musim 2016.
Advertisement
Baca Juga
"Nenek sekarang sakit-sakitan, ibu menyarankan saya agar pindah ke klub Jawa Timur supaya lebih dekat untuk jenguk nenek," kata Rendika, Selasa, 17 Januari 2017.
Kenapa memilih Madura United? Menurut Rendika, Madura United adalah satu-satunya klub di Jawa Timur yang berminat memakai jasanya sebagai bek kiri. Manajemen Madura United pernah mendekatinya dan menawarkan untuk bergabung. Maka, lanjutnya, saat ibunya menyarankan agar pindah klub demi sang nenek, Andik tanpa ragu memilih MU menggantikan Persija.
Rendika mengaku tak salah pilih. Begitu bergabung dengan pemian lain, dia langsung merasakan suasana kekeluargaan.
Meski dari sekian banyak pemain Madura United, dia hanya pernah satu tim dengan Asep Berlian dan Fandi Eko Utomo saat memperkuat Indonesia All Star di ajang Sunrise Van Java di Banyuwangi dua tahun lalu.
"Meski begitu, saya sudah merasakan sambutan hangat dari para pemain, baik pemain senior maupun junior,” katanya.
Rendika juga tak asing dengan sosok Gomes De Oliviera, pelatih Madura United. Dia pernah dilatih pelatih asal Brasil itu saat masih bermain di Persebaya U18.
"Beliau pelatih yang sangat disiplin, saya akan berusaha menjadi bagian dari rencana tim dalam setiap pertandingan," ungkap dia.