Sukses

Filosofi Sepak Bola Menyerang Luis Milla, Cocokkah dengan Timnas?

Luis Milla kandidat terkuat pelatih Timnas Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Luis Milla menjadi kandidat terkuat pelatih Timnas Indonesia. Berasal dari Spanyol, Luis Milla dikenal identik dengan gaya sepak bola menyerang.

Pekan depan, Milla rencananya bakal melakukan presentasi di depan PSSI sebagai calon arsitek Garuda. Suksesnya mengantarkan Spanyol menjuarai Piala Eropa U-21 menjadi salah satu pertimbangan PSSI merekrut Milla.

Berstatus mantan pemain Barcelona dan Real Madrid, nama Milla begitu dikenal dalam sepak bola Spanyol. Gaya sepak bola menyerang sudah ia terapkan sejak pertama kali berkarier sebagai pelatih.

Michael Laudrup, yang ditunjuk menjadi pelatih Getafe, membawa Milla sebagai asisten pelatih pada musim 2007-2008. Milla dan Laudrup dikenal akrab ketika sama-sama masih aktif sebagai pemain. Seperti halnya Milla, Laudrup juga pernah berkostum Barcelona dan Real Madrid.

Ketika masih menjadi pemain, Luis Milla bermain di posisi gelandang bertahan. Tapi, memiliki latar belakang sebagai eks jebolan Barcelona dan Real Madrid memengaruhi gaya melatihnya.

2 dari 2 halaman

Tularkan Gaya Barcelona

Di situs La Liga, ketika ditunjuk menangani klub Segunda Division, CD Lugo, Luis Milla disebut memainkan sepak bola yang bagus. Demikian juga ketika Al Jazira menangkatnya sebagai pelatih, dalam situs The National, Milla diharapkan bisa menularkan gaya menyerang dengan dominasi penguasaan bola seperti Barcelona.

Filosofi sepak bola menyerang Luis Milla mampu dijalankan dengan baik oleh Timnas Spanyol U-21, hingga sukses menjuarai Piala Eropa U-21 pada 2011. Namun, filosofi yang diusung pelatih berusia 50 tahun itu tak selalu berhasil.

Kala di Real Zaragoza, Milla terhitung gagal. Hanya empat bulan melatih Zaragoza, ia dipecat setelah enam pertandingan tanpa kemenangan.

Lalu, bagaimana dengan Timnas Indonesia bila ia benar-benar ditunjuk sebagai pelatih? Apakah filosofi Luis Milla bakal cocok dengan Andik Vermansah dan kawan-kawan? Patut ditunggu.