Liputan6.com, Jakarta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya resmi menunjuk Luis Milla sebagai pelatih timnas Indonesia. Pria asal Spanyol itu dikontrak selama dua tahun untuk menangani timnas U-23 dan senior.
Nama Luis Milla sebenarnya sudah muncul sejak Kongres Tahunan PSSI di Bandung beberapa waktu lalu. Kala itu, ia disebut sebagai salah satu kandidat pelatih timnas selain sosok Luis Fernandez.
Seiring berjalanannya waktu, PSSI mengindikasikan bahwa calon pelatih Timnas Indonesia mengerucut pada satu nama. Sejak itu, nama Milla muncul sebagai calon tunggal sampai akhirnya direkrut oleh PSSI.
"Sangat bahagia dengan penerimaan sejak datang ke Jakarta. Sangat penting bagi saya untuk menerima pekerjaan ini, ini adalah sebuah tanggung jawab yang sangat penting," kata Milla siang tadi.
Baca Juga
Soal Pemanggilan Elkan Baggott ke Timnas Indonesia, Exco PSSI: Tergantung Pelatih, Saya Bingung Diminta Mendamaikan
Anggota Exco PSSI Sebut Naturalisasi Jairo Riedewald Sulit, Namun Jordy Wehrmann Mudah dan Mauro Zijlstra Suidah Masuk Daftar
Masih Menunggu Beberapa Dokumen, PSSI Optimis Ole Romeny Bisa Debut Lawan Australia Maret 2025
(Simak juga berita jumpa pers pertama Luis Milla)
Advertisement
Bagi Luis Milla, timnas Indonesia merupakan tantangan baru. Sebab sepanjang karier kepelatihannya, mantan pemain Real Madrid dan Barcelona itu sama sekali belum pernah menukangi tim asal Asia Tenggara. Ini juga akan menjadi pengalaman pertama Milla menangani timnas level senior.
Meski demikian, pengalamannya sebagai pelatih selama ini bakal jadi modal penting dalam membawa Garuda terbang tinggi. Berikut ini 5 hal yang membuat Milla pantas tangani Timnas Indonesia?
Sangat Berpengalaman di Usia Muda
Setelah memutuskan menjadi pelatih, Milla banyak menangani timnas usia muda Spanyol dalam usia muda. Tercatat, dia pernah dipercaya menjadi pelatih Timnas Spanyol U-19, U-20, U-21, dan U-23. Bahkan Milla pernah membawa timnas Spanyol menjuara Piala Eropa 2011 U-21 dan runner up Piala Dunia 2010 U-19.
Hal ini sejalan dengan rencana PSSI yang hendak memaksimalkan peran pemain muda di timnas Indonesia. Milla sendiri dipercaya untuk menangani timnas U-23 yang akan berlaga di SEA Games 2017 dan timnas senior.
Advertisement
Melahirkan Wonderkid Unggulan
Selama menangani tim usia muda, Milla juga sukses mengorbitkan sejumlah nama. Ini menjadi bukti, Milla sangat mengenal karakter para pemain yang dibinanya. Setelah sukses membawa Spanyol U-21 menjadi juara Eropa, dia melahirkan pemain-pemain sekelas David de Gea, Juan Mata, Javi Martinez, hingga Thiago Alcantara.
Poin ini dirasa sangat penting. Sebab, Indonesia dikenal punya talenta muda terbaik di ASEAN. Namun, sampai saat ini belum ada pelatih yang mampu mengolahnya.
Berpengalaman Membina Pemain Asia
Milla bisa dibilang mumpuni di berbagai level. Selain bersama Spanyol, Milla ternyata pernah menangani tim di Asia pada 2013 lalu.
Ini setelah dia ditunjuk oleh klub UEA, Al Jazira pada Februari 2013. Meski singkat dan tak terlalu mengilap, pengalaman di Asia bisa jadi nilai plus bagi Milla saat menangani pemain dan memahami kultur di Indonesia.
Advertisement
Pernah Berguru Kepada Legenda Barcelona
Berstatus sebagai mantan pemain Real Madrid dan Barcelona, sepak bola menyerang boleh dikatakan sudah akrab dengan Milla. Apalagi, dia juga pernah menimba ilmu saat menjadi asisten legenda Barcelona, Michael Laudrup di Getafe CF. Dia bekerja sama dengan Michael Laudrup pada musim 2007/2008.
Pengalaman ini setidaknya menguntungkan mengingat Indonesia selama ini dianggap cocok dengan Indonesia. Strategi dan taktiknya pernah terbukti ampuh saat membawa Spanyol menjuarai Piala Eropa U-21, 2011. Dengan formasi andalan 4-2-3-1, menarik menantikan kiprah Milla bersama tim Merah Putih.
I. Eka Setiawan