Sukses

Indonesia Negara Spesial untuk Sponsor Barcelona

Kerja sama antara Nestlé MILO dan Barcelona diresmikan pada Kamis (19/1/2017) di Singapore Sports Hub, Singapura.

Liputan6.com, Singapura - Nestlé paham betul soal keterikatan emosional antara klub sepak bola Barcelona dengan penggemarnya di Indonesia. Lewat salah satu produk unggulannya, MILO, perusahan makanan dan minuman bergizi multinasional itu berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan gaya hidup sehat.

Liputan6.com bersama tiga jurnalis Indonesia lainnya mendapat kesempatan berbicara langsung dengan Executive Vice President Nestlé S.A Patrice Bula dan bertanya soal sudut pandang mereka tentang sepak bola. Wawancara ini diadakan dalam rangkaian acara peresmian kerja sama Nestlé MILO dengan klub sepak bola Barcelona, pada Kamis (19/1/2017) di Singapore Sports Hub, Singapura.

"Konsumen kami di Asia selain Indonesia, ada Malaysia dan Singapura. Indonesia jadi pengecualian untuk bisa dibandingkan dengan yang lain. Tapi saya tidak mengetahui kalau Anda paham salah satu alasan mengapa kami menjalin kerja sama dengan Barca," ujar Patrice Bula saat ditanyai rendahnya tingkat konsumsi susu di Indonesia.

Menurut survei Nielsen RUU Data pada 2014 lalu, Indonesia secara umum punya tingkat konsumsi susu paling rendah dibanding dengan negara ASEAN lainnya semisal Vietnam, Thailand, hingga Malaysia, yakni yakni 12 liter per kapita per tahun. Bula mengakui bahwa Nestlé mendapat celah untuk mengedukasi masyarakat lewat sepak bola agar mereka paham tentang pentingnya mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi seperti susu.

"Kami harap tingkat konsumsi susu di Indonesia akan kena dampak dari kesepakatan ini. Bagi Barcelona, mereka merasakan keterikatan emosial paling besar dengan Indonesia. Ada begitu banyak pengikut di media sosial dari sana, ada jutaan. Apa fokus kami? Tentu tingkat konsumsi kami di Indonesia," tutur pria 60 tahun tersebut.

"Konsumsi akan datang dari anak-anak dan orang tua tentang nutrisi yang baik. Itu yang MILO tawarkan setiap hari. Dengan begitu anak-anak bisa bisa berolahraga dengan lebih banyak. Dan kalau kita bicara lebih spesifik tentang Indonesia yang punya kekuatan fans klub sepak bola logikanya akan lebih mudah meningkatkan tingkat konsumsi," kata Bula mengakhiri.