Liputan6.com, Jakarta Menpora Imam Nahrawi didampingi staf khusus Taufik Hidayat, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot S. Dewa Broto menerima audiensi pembalap muda Indonesia kelas 300 cc, Ali Adrian. Dia hadir bersama Sekretaris Olahraga IMI Pusat Poedio Oetoyo, Dirut PT Rusmindo Sport Nusantara Erin Rusmipoetro
Kedatangan Ali bersama rombongan meminta restu Menpora untuk mengikuti FIM World Championship Supersport 300 tahun 2017.
Advertisement
Baca Juga
FIM Wolrd Championship Supersport 300 akan berlangsung Maret di Sirkuit Aragon dan berakhir di Sirkuit Losail, Qatar pada November mendatang. Ajang ini akan berlangsung sembilan putaran.
"Kami minta restu Pak Menteri [Menpora] karena kurang lebih setahun ke depan Ali akan terus berada di arena balap internasional. Dengan ini semoga animo masyarakat akan terus meningkat juga semoga menjadi idola baru di dunia balap motor nasional," ujar Erin selaku manajer dan orang tua Ali.
Menurut Erin, pihaknya telah menandatangani MoU dengan Universitas Pertamina untuk berkolaborasi dengan universitas di Spanyol dengan tujuan untuk transfer teknologi di bidang balap motor.
Saat ini Ali menjadi satu-satunya wakil dari Asia yang mengikuti kejuaraan dunia ini. "Kebetulan kita memakai Yamaha karena mesin 250 hingga 300 cc dibuatnya di Indonesia jadi ini karya anak bangsa yang akan di bawa ke dunia internasional," lanjut Erin.
Kepada Menpora, Ali menyampaikan beberapa capaian prestasinya. "Alhamdulillah di 2016 saya meraih podium satu di Spanyol, di tahun ini ada dua pilihan yakni di World European Championship 600 cc dan Kejuaraan Dunia Super Sport 300 cc," ujar Ali.
"Akhirnya setelah berdiskusi kami memilih ke kelas Super Sport 300 cc karena apabila dari sini meraih hasil bagus akan masuk di kelas World Championship Moto2 dibawah MotoGP dan didukung full Pertamina mulai dari Oli hingga mekanik, target saya tahun ini juara dunia," ujar Ali.Â
Prestasi Luar Biasa
Mendengar penjelasan tersebut, Menpora menyambut baik niat Ali yang menargetkan menjadi juara dunia balap motor di tahun 2017.
"Sudah siap ya jadi juara dunia, animo masyarakat Indonesia di dunia balap motor Indonesia juga harus memberikan edukasi dan ini menjadi inspirasi anak muda, sisi lainnya mungkin harus di blow up ke media dan di kelola dengan baik, kamu bisa Ali saya doakan terus," kata Menpora.Â
Sementara itu, Ali berharap mendapat dukungan dari Kemenpora seperti tahun-tahun sebelumnya. "Dan saat ini, dengan dukungan penuh dari Pertamina Ali optimistis dalam waktu lima tahun mampu bersaing di MotoGP," kata pembalap 23 tahun itu.
Menurutnya, umur 28 di MotoGP bagi orang Asia adalah capaian luar biasa meskipun di Eropa dapat dikatakan terlambat.
"Khususnya untuk orang Indonesia untuk bisa berlaga di kejuaraan Eropa di MotoGP adalah capaian luar biasa karena belum ada sebelumnya dan umur bukan masalah untuk saya," tutupnya.
Advertisement