Sukses

Latih Timnas Indonesia, Luis Milla Rela Jauh dari Keluarga

Luis Milla dikontrak sebagai pelatih Timnas Indonesia hingga dua tahun.

Liputan6.com, Jakarta Luis Milla benar-benar ingin serius menjalankan tugasnya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Salah satunya adalah komitmennya untuk cepat beradaptasi dengan sepak bola Indonesia. Ia pun rela meninggalkan Spanyol.

Petualangan Luis Milla sebagai pelatih Timnas Indonesia akan segera dimulai. Ia akan mulai menjalankan proyek tersebut hingga dua tahun ke depan. Target yang dibebankan kepadanya adalah meraih medali emas SEA Games 2017 dan menembus empat besar Asian Games 2018.

Meski sudah cukup banyak mengenyam pengalaman sebagai pelatih, Luis Milla mengaku buta dengan sepak bola Indonesia. Itu mengapa ia bakal mengambil langkah yang terbilang berat. Pasalnya, langkah tersebut akan membuatnya jauh dari keluarga.

"Saya akan pergi ke sana (Indonesia) 8 Februari untuk bekerja, mendapatkan informasi dan melakukan pekerjaan yang baik. Saya akan tinggal di Indonesia karena saya pikir itu adalah cara terbaik untuk beradaptasi. Memang bisa dilakukan dari Spanyol, tapi cara ini lebih baik," kata Milla dalam wawancara dengan El Diario Vasco.

Luis Milla mengambil langkah tersebut karena ingin segera mendapatkan skuat Timnas Indonesia yang akan dilatihnya. Mulai bekerja sejak 8 Februari, pelatih berusia 50 tahun itu pun memiliki kesempatan untuk memantau perhelatan Piala Presiden 2017.

2 dari 2 halaman

Jadikan Tantangan

Seperti diketahui, Piala Presiden 2017 bakal dimulai sejak 4 Februari. Ajang seperti itu bisa dimanfaatkan Milla untuk mencari para pemain yang dinilai layak mengenakan seragam Merah Putih.

Di sisi lain, melatih Timnas Indonesia bisa disebut sebagai penurunan level bagi karier Milla. Padahal, sebelumnya ia melatih tim-tim besar seperti Timnas Spanyol U-19, U-20, U-21, U-23, Al Jazira, hingga Real Zaragoza.

Luis Milla saat membawa Spanyol U-21 menjuarai Piala Eropa 2011. (UEFA)

"Ada hal-hal yang terkadang Anda tidak duga. Itu adalah hal yang sangat cepat. Setelah dua tahap di divisi dua dan satu di UEA (Uni Emirat Arab), kesempatan ini muncul dan mereka memiliki minat besar. Ini adalah tantangan yang bagus karena saya bisa menangani tim U-22 dan U-23," jelas Milla.