Sukses

Nasib Kian Tak Jelas di Liverpool, Sakho Angkat Bicara

Sejak laga perdana Liverpool musim ini, Sakho tidak pernah dimainkan.

Liputan6.com, Liverpool - Bek Liverpool, Mamadou Sakho bersikeras, tidak menganggap dirinya berada di atas peraturan klub. Pernyataan itu dilontarkan Sakho terkait pembekuan dari Manajer Liverpool, Juergen Klopp.

Sakho mendapat sanksi dari Klopp pada awal musim ini dengan tidak mendapat satu penampilan pun sejak awal kompetisi. Keputusan itu muncul setelah pemain asal Prancis itu terlambat kembali ke tim dan kehilangan sesi pemulihan. Bahkan, saat tur pramusim di Amerika Serikat lalu, Sakho harus pulang lebih awal.

Pemain jebolan akademi Paris Saint Germain itu diharapkan meninggalkan Anfield sebelum bursa transfer Januari ditutup pada Selasa (31/1). Sakho juga menegaskan dirinya telah mempertahankan level kebugaran, meskipun hukuman yang diterimanya bisa berkepanjangan.

"Memang benar bahwa saya datang terlambat. Ada aturan bahwa saya harus diperiksa. Saya sama sekali tidak melihat diri saya seperti di atas peraturan, saya menghormati semua orang," kata Sakho kepada Canal.

Pemain kelahiran Paris itu mengakui, dirinya tidak ingin terjerumus dalam kontroversi permasalahannya tersebut. Karena masalah yang dibuatnya itu juga Sakho harus membayar denda, menerima sanksi. Termasuk meminta maaf kepada rekan-rekan satu tim di Liverpool dan Klopp sendiri.

2 dari 2 halaman

Jaga Level Kebugaran

"Saya banyak bekerja. Saya memiliki kesempatan berlatih dengan tim cadangan, yang memungkinkan saya untuk menjaga (kondisi). Selain itu saya memiliki pelatih (pribadi). Jadi, saya banyak bekerja untuk tetap berada di penampilan terbaik saya," Sakho menuturkan.

Apabila pemain 26 tahun itu siap keluar dari Liverpool, Swansea City, Southampton, dan Crystal Palace menjadi klub yang tertarik untuk merekrutnya. Namun, keputusan itu harus dibuat Sakho sebelum esok hari.