Liputan6.com, Hakuba - Jejak Olimpiade Musim Dingin 1998 masih terasa di Nagano, Jepang. Venue ski jumping yang menggelar nomor bergengsi pada pesta olahraga empat tahunan itu, masih berdiri kokoh di Hakuba.
Liputan6.com berkesempatan menyambanginya lewat program JENESYS 2016 edisi kelima. Program pertukaran pelajar dan pemuda yang diikuti 10 atlat dan 16 wartawan asal Indonesia ini digelar oleh pemerintahan Jepang bekerjasama dengan JICE.
Advertisement
Baca Juga
Hakuba Ski Jumping, masih beroperasi hingga saat ini. Selain tempat menyelenggarakan perlombaan dan latihan para atlet, bangunan setinggi 160 meter itu juga dijadikan tempat wisata.
Pengunjung dewasa dikenakan tiket 460 yen dan anak-anak 280 yen. Namun, bila rombongan berjumlah 15 orang atau lebih, harganya jadi 420 yen untuk pengunjung dewasa dan 260 yen bagi anak-anak.
Menuju puncak, pengunjung harus melalui tiga tahap perjalanan. Tahap pertama, yakni menggunakan kereta gantung. Kemudian pengunjung naik tiga lantai lagi menggunakan lift. Setelah itu perjalanan baru ditempuh melalui tangga hingga ke puncaknya.
Tempat Berlatih
"Tempat ini tidak dibuka untuk umum. Selain kejuaraan, hanya tim nasional yang berlatih di sini," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Pariwisata Hakuba Goryu, Bunsei Sato kepada wartawan di sela-sela kunjungan, Sabtu (28/1/2017).
Bunsei menambahkan, kejuaraan baru saja digelar di Hakuba Ski Jumping, 25-26 Januari lalu. Saat ini, arena ski jumping dimanfaatkan timnas Jepang berlatih untuk menghadapi Asian Winter Games di Saporro, Jepang, Februari 2017, juga berlatih di sana. Jepang sendiri berhasil merebut emas pada nomor ski jumping nomor beregu pada Olimpiade Musim Dingin Nagano 1998.
"Di sini juga ada lokasi ski jumping untuk anak-anak," kata Bunsei.
Selain menyaksikan lokasi start dan lintasan ski jumping, dari atas gedung juga dapat disaksikan pemandangan alam yang luar biasa.
Advertisement