Liputan6.com, Barcelona - Barcelona bukanlah pihak pertama yang kecewa ketika wasit tidak memberikan gol. Dan mereka dipastikan bukan menjadi klub terakhir yang frustasi selama otoritas mengabaikan teknologi.
El Azulgrana tertinggal dari Real Betis pada laga La Liga di Estadio Benito Villamarin, Minggu (29/1/2017), akibat sundulan Alex Alegria. Beberapa menit berselang, mereka semestinya sudah menyamakan kedudukan ketika tendangan Jordi Alba melewati garis gawang.
Advertisement
Baca Juga
Namun, tanpa bantuan asisten dan kehadiran teknologi, wasit Alejandro Hernandez tidak mungkin mengambil keputusan. Karena tidak memiliki informasi lengkap, dia akhirnya melanjutkan permainan.
Kebijakan Hernandez terbukti merugikan Barcelona. Tim tamu baru menyamakan kedudukan jelang laga berakhir. Dengan skor tidak berubah hingga pertandingan selesai, Barcelona semakin tertinggal dari Real Madrid pada persaingan juara La Liga.
Pasukan Luis Enrique kini empat angka di bawah Madrid. Selisih tersebut berpotensi melebar karena Madrid memiliki tabungan satu pertandingan.
Kerugian ini jelas membuat Barcelona meradang. Mereka pun masuk daftar tim yang menjadi korban gol hantu. Berikut daftarnya.
Timnas Inggris
Insiden paling tenar yang melibatkan gol hantu. Terjadi di pesta terbesar sepak bola, tepatnya Piala Dunia 2010.
Tendangan gelandang Inggris Frank lampard membentur mistar dan jatuh di dalam gawang. Namun, karena bola memutar keluar dan tidak mengenai net, wasit tidak memberi gol. Jika disahkan, Inggris akan menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Mereka akhirnya tumbang 2-4.
Peristiwa tersebut memancing pergerakan para petinggi untuk mempercepat kehadiran teknologi. FIFA akhirnya menggunakannya pada Piala Dunia 2014.
Advertisement
Timnas Ukraina
Pada turnamen besar berikutnya, giliran Inggris yang diuntungkan. Tertinggal 0-1, Marko Devic melepas tendangan yang seharusnya membantu Ukraina menyamakan kedudukan.
Bola berhasil ditendang keluar oleh John Terry setelah melewati garis. Kehadiran ofisial kelima, yang berdiri di belakang gawang tidak banyak membantu.
Selepas pertandingan, Presiden Komite Wasit UEFA Pierluigi Collina mengakui anak buahnya melakukan kesalahan. Skor pertandingan tidak berubah dan Ukraina terhenti di grup.
Tottenham Hotspur
Melihat kiper Manchester United Roy Carroll meninggalkan jauh gawangnya, gelandang Tottenham Hotspur Pedro Mendes mencoba peruntungan dengan melepas tendangan dari jarak hampir setengah lapangan.
Carroll sanggup mengejar bola. Namun, bola terlepas dan memantul melewati garis gawang. Dengan susah payah dia menggapai bola dan membuangnya keluar.
Wasit Mark Clattenburg yang memimpin pertandingan tidak dalam posisi ideal sehingga gol tidak disahkan.
Advertisement
AC Milan
AC Milan sudah memimpin 1-0 atas Juventus ketika tandukan Sulley Muntari gagal tidak mampu dihentikan Gianluigi Buffon. Namun, Buffon tetap berusaha dan mampu mengeluarkan bola.
Perjuangan Buffon tidak sia-sia. Aksinya terlalu cepat sehingga wasit Paolo Tagliavento tidak bisa melihat apakah bola sudah melewati garis gawang atau tidak.
Insiden ini terbukti vital karena Juventus kemudian menyamakan kedudukan.
Queens Park Rangers
Jauh sebelum Inggris menggunakan teknologi, pelatih Queens Park Rangers Mark Hughes mengkritik wasit karena tidak mengesahkan gol Clint Hill pada laga melawan Bolton Wanderers, Maret 2012.
"Ini lelucon. Otoritas harus segera bertindak mengatasi masalah ini," tandas sosok yang kini menangani Stoke City tersebut.
QPR akhirnya tumbang pada 1-2 pada laga itu. Mereka pun makin terperosok zona merah. Beruntung QPR mampu memperbaiki perfoma dan selamat dari jeratan degradasi.
Advertisement