Sukses

Cara Bima Sakti Berkomunikasi dengan Pelatih Timnas Indonesia

Bima Sakti akan menjadi asisten pelatih Luis Milla yang menjadi nakhoda baru Timnas Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Bima Sakti mendapat kesempatan emas menimba ilmu dari salah satu pelatih top Eropa, Luis Milla. Bima Sakti akan menjadi asisten pelatih Milla yang menjadi nakhoda baru Timnas Indonesia.

Milla yang sukses memenangkan gelar Piala Eropa U-21 pada 2011 bersama Timnas Spanyol bakal memulai bekerja untuk Skuat Garuda --sebutan Timnas Indonesia-- pada 8 Februari mendatang. Milla akan memantau pemain muda di ajang Piala Presiden.

"Saya akan menemani Milla melihat pemain muda yang main di Piala Presiden. Namun, saya belum tahu kota pertama yang akan kami datangi," kata Bima Sakti kepada Liputan6.com, Senin (30/1/2017) malam WIB.

Hanya saja, komunikasi bakal menjadi masalah utama Milla melatih Timnas Indonesia. Pelatih berusia 50 tahun tersebut hanya menggunakan bahasa Spanyol untuk berkomunikasi.

"Kalau itu bukan masalah. Saya bakal menggunakan bahasa Italia. Masih ingat sedikit-sedikit. Bahasa Italia dan Spanyol sedikit mirip," ucap Bima Sakti, pria yang pernah menimba ilmu di Genoa, Italia bersama Tim Nasional Primavera pada 1993-1995.

Lebih lanjut, pria berusia 40 tahun tersebut mengatakan kalau dirinya bakal menyerap banyak ilmu dari Milla. Bima Sakti memang diproyeksikan PSSI untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia di masa depan.

"Persiapan khusus tidak ada. Saya harus tetap semangat dan harus bisa menjadi contoh yang baik untuk semua pemain (Timnas Indonesia). Ini kesempatan saya buat belajar dari pelatih top," ujarnya mengakhiri.

2 dari 2 halaman

Program Jangka Panjang

Luis Milla dikontrak sebagai pelatih Timnas Indonesia selama dua tahun. Dia ditargetkan bisa meraih medali emas di ajang SEA Games 2017 dan membawa Timnas Indonesia di posisi empat besar pada Asian Games 2018.

PSSI sendiri sudah memiliki agenda jangka panjang untuk Milla sebelum ke ajang SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Pada Februari, Milla dijadwalkan bakal melakukan seleksi pemain hingga dua kali.

Setelah itu, Timnas Indonesia bakal melakukan pemusatan dalam negeri antara bulan Februari hingga April. Kemudian, PSSI bakal membawa timnas Indonesia ke Spanyol untuk melakukan try out. Agenda ini bakal berlangsung pada Mei hingga Juli 2017.

PSSI memilih Spanyol sebagai tempat try out dengan beberapa pertimbangan. Edy menyebut fisik pemain timnas Indonesia dan Spanyol sangat mirip. Selain di Spanyol, timnas Indonesia juga bakal melakukan pemusatan latihan di Jepang dan Korea Selatan.