Sukses

Pramusim MotoGP 2017: Lorenzo Pusing Pakai Rem Ducati

Lorenzo harus ubah gaya balap jika ingin cepat adaptasi dengan Ducati, salah satunya dengan sistem pengereman.

Liputan6.com, Jakarta - Jorge Lorenzo menuai hasil mengecewakan saat lakoni pramusim MotoGP 2017 di Sirkuit Sepang, Malaysia 30 Januari-1 Februari 2017 lalu. Dari tiga hari tes, Lorenzo hanya menempati posisi ke-10.

Dia terpaut 0,399 detik Maverick Vinales yang menjadi tercepat di tes pramusim MotoGP 2017 di Sepang. Ada apa dengan Lorenzo?

Seperti dilansir Motorsport, Lorenzo mengaku sangat kebingungan dengan cara mengerem di motor Ducati Desmosedici. Ini membuatnya begitu lambat di tes pramusim MotoGP 2017 Sepang lalu.

Maka itu, saat tes pramusim MotoGP 2017 kedua digelar di Sirkuit Philip Island 15-17 Februari, Lorenzo bakal fokus di pengereman. Ducati bahkan menyiapkan penggunaan thumb braking system atau rem belakang dengan menggunakan jempol.

"Saya kaget begitu lambat dengan Ducati. Saya tak memprediksi bakal sesulit ini. Masih banyak yang harus diperbaiki, utamanya pengereman. Saya terbiasa lebih cepat mengerem di Yamaha, sekarang saya harus kurang mengerem," katanya.

"Dengan motor ini, Anda harus lebih lambat saat mengerem dan langsung menikung saat mengerem. Itu gaya Andrea Dovizioso, sangat berbeda dari gaya saya."

2 dari 2 halaman

Rem Belakang

Ducati sekarang ini fokus untuk memperbaiki rem belakang di Desmosedici 2017 tunggangan Lorenzo. Mereka ingin Lorenzo bisa beradaptasi dengan cepat dengan motor pabrikan asal Italia ini.

Teknisi Ducati akan memberikan Lorenzo sistem mengerem alternatif yang pernah digunakan Andrea Dovizioso.

"Lorenzo sadar dia harus ubah gaya balap, lebih banyak gunakan rem belakang dibandingkan yang pernah dia lakukan sebelumnya," kata bos Ducati, Davide Tardozzi.

Rem belakang anyar itu akan dioperasikan dengan tangan kiri, tepatnya gunakan jempol. Kebetulan, Lorenzo tak aneh dengan sistem pengereman ini karena pernah dipakai di Yamaha.

Namun sistem pengereman ini terkenal 'jadul'. Terakhir, sistem ini digunakan oleh Mick Doohan di MotoGP Belanda 1992 lalu. Itu juga setelah dirinya mengalami kecelakaan yang nyaris membuatnya kehilangan kaki kanan.