Sukses

5 Hal Bakal Terjadi Jika Ronaldo dan Messi Satu Tim

Ronaldo dan Messi adalah dua pemain terbaik dari era ini.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu alasan mengapa banyak orang suka bermain Football Manager adalah karena si pengguna diberi kebebasan penuh untuk mendapatkan tim impiannya. Apalagi semua pemain terbaik di dunia ada di dalamnya.

Namun, dalam kehidupan nyata, cerita ini benar-benar berbeda. Menempatkan semua pemain terbaik dalam satu tim adalah hal yang tak mungkin.

Memang, salah satu kerinduan penggemar sepak bola adalah memiliki tim dengan semua pemain terbaik di dalamnya. Salah satu contohnya adalah mempertemukan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Bintang Real Madrid dan Barcelona ini adalah dua pemain terbaik dari era ini. Di puncak ketenarannya mereka berulangkali mengukir prestasi.

Namun, satu pertanyaan yang muncul dalam pikiran penggemar sepakbola adalah apa yang bisa terjadi seandainya Ronaldo dan Messi bermain di tim yang sama?  Sepertinya perpaduan mereka akan berakhir buruk, dan di sini ada 5 alasan mengapa bisa terjadi

2 dari 6 halaman

Persaingan Tak Sehat

Dua persaingan pemain yang melampaui apa pun pernah kita lihat dalam sejarah sepak bola. Sebut saja Diego Maradona dan Pele. Meskipun persaingan keduanya dapat dikatakan mirip dengan ruvalitas Ronaldo dan Messi, tapi harus dicatat bahwa kompetisi mereka tidak dalam era yang sama.

Pele adalah pesepakbola terbaik di planet ini pada tahun 60-an. Sedangkan, Maradona menaklukkan dunia di tahun 80-an. Oleh karena itu, tidak mungkin untuk menemukan di sebuah era ada dua pemain yang diadu satu sama lain  tanpa henti seperti kapten Portugal dan kapten Argentina.

Jika kedua bermain di tim yang sama, persaingan bisa lebih meruncing karena keduanya ingin menunjukkan superioritas atau merasa unggul satu sama lain.

3 dari 6 halaman

Kurang Harmonis

Keberhasilan Ronaldo dan Messi adalah karena kerja keras dan tekad kuatnya. Namun, jika persaingan sudah ada di benak mereka menjadi mustahil jika keduanya bermain sebagai sebuah tim.

Ballon d'Or adalah penghargaan tertinggi bagi individu sepakbola. Pada banyak kesempatan, gelar sebuah tim menjadi pilihan pertama untuk menilai kontribusi pemain dalam permainan.

Namun, jika keduanya berada di tim yang sama, kriteria tersebut menjadi sia-sia. Dan dalam ajang itu, setiap pemain dapat didorong oleh motif egois mereka sendiri, sehingga merugikan tim.

Hal ini tentu bisa menyebabkan perpecahan di antara para pemain. Misalnya, dalam beberapa laga Messi akan membela negaranya, sebaliknya Ronalo akan turun di bawah bendera Portugal, dan setiap tim tentunya bercita-cita ingin memenangkan gelar.

4 dari 6 halaman

Terlalu Banyak Perhatian

Dua bintang di tim yang sama bisa terlalu banyak menyedot pusat perhatian
Jika dua pemain terbaik di dunia bermain dalam satu tim, pusat perhatian hanya terfokus pada tim yang bisa menyaingi mereka.

Kekuatan bintang belaka dua bintang ini adalah seperti yang hak citra mereka sendiri bisa menghasilkan jutaan.

Jadi sorotan dan perhatian publik adalah hal yang baik bagi klub untuk menjaring para penggemar di seluruh dunia. Tapi, terlalu banyak perhatian juga dapat merugikan nasib tim.

Begitu banyak perhatian dan sorotan yang disalurkan dari berbagai sumber untuk satu tim, bisa menimbulkan tekanan. Fans selalu menginginkan tim selalu tampil  optimal. Satu pertandingan saja tampil buruk, kritikan dan cacian langsung berhamburan.

       

5 dari 6 halaman

Tim Tak Seimbang

Ronaldo dan Messi tentu saja adalah tipe yang diandalkan mengoyak jala gawang lawan.
Kemampuan dan kehebatan mereka mungkin merupakan aspek yang paling penting bagi sebuah tim.

Semua pemain terbaik di dunia ditempatkan di posisi tertentu, tentu bisa berakibat buruk, karena tidak ada keseimbangan taktis dalam sistem.

Bukti nyata kasus itu menimpa Real Madrid saat ditangani Vicente del Bosque. Madrid memiliki semua pemain  terbaik di dunia, tapi kekecewaan datang saat gagal memburu gelar.

Seperti kata pepatah, terlalu banyak koki merusak kaldu. Dengan Ronaldo dan Messi di tim yang sama, bisa saja mengalami kegagalan.

Kedua pemain ini tidak pernah-atau jarang diberikan tugas ikut bertahan oleh masing-masing manajer. Itu hanya membuang-buang kemampuan menyerang mereka.

Dalam skenario seperti itu, memainkan dua bintang tersebut di line-up yang sama bisa berarti bahwa sistem akan memiliki dua pemain yang bukan tipe bertahan.

       

6 dari 6 halaman

Gagal Kembangkan Potensi

Fans rival harus mengakui keberadaan Ronaldo dan Messi membuat satu sama lain lebih baik. Persaingan di antara mereka mendorong setiap pemain mendorong untuk menjadi yang terbaik.

Tapi, jika mereka bermain untuk tim yang sama, sistem harus membentuk keseimbangan antara kebebasan kreatif dan taktis stabilitas. Dengan begitu keduanya harus berkompromi dan bermain dalam kemampuan mereka.

Alasan mengapa dua pemain ini adalah yang terbaik dari generasinya, ini lantaran saat mereka mulai mencapai tingkat puncak, Ronaldo dan Messi diberi kebebasan penuh oleh manajernya.

Dan, Ronaldo serta Messi mendapatkan hal itu di klub masing-masing, sesuatu yang tidak mungkin dimiliki jika mereka bermain di tim yang sama. Akibatnya, mereka bisa gagal mencapai yang terbaik. Mengerikan, bukan?