Sukses

Hadapi Perseru, MU Bakal Benahi Lini Belakang

Salah satu fokus yang akan dibenahi pelatih MU adalah keseimbangan antara menyerang dan bertahan.

Liputan6.com, Bangkalan - Pelatih Madura United (MU), Gomes de Oliviera akan fokus membenahi lini belakang untuk menghadapi Perseru Serui pada leg kedua babak penyisihan Piala Presiden Grup 5, 14 Februari 2017 mendatang. Dia menilai lini belakang MU yang dikawal Fabiano Beltrame, Munhar dan Fachrudin Aryanto merupakan titik lemah MU sehingga kalah 0-1 dari Semen Padang 8 Februari lalu di Stadion Gelora Ratu Pamellingan.

Salah satu fokus yang akan dibenahi Gomes adalah keseimbangan antara menyerang dan bertahan. Menurut Gomes, gol Semen Padang yang dicetak Vendri Mofu terjadi lewat sekali serangan balik.

"Ini menunjukkan belum padunya lini belakang. Jangan sampai terulang lagi saat lawan Perseru," kata dia, disela-sela latihan MU di Stadion Gelora Bangkalan, Sabtu 11 Februari 2017.

Setelah hasil buruk di laga perdana grup 5, Gomes optimis bisa mengatasi Perseru. Menurut dia, Bayu Gatra dan kawan-kawan tetap bersemangat dan menyadari bahwa mereka harus menang lawan Perseru agar asa lolos ke semifinal tetap terbuka. "Saya juga senang, pelatih fisik Filqo telah bergabung hari ini," ungkap dia.

Tapi, pekerjaan rumah Gomes tak sesederhana itu. Selain lini belakang, Gomes masih bingung menentukan starter. Dalam laga kontra Semen Padang misalnya, tak jelas siapa target man di depan.

Penempatan Greg Nwokolo yang terlalu bermain di sisi sayap, membuat peran Bayu Gatra tidak maksimal sebagai gelandang serang.

Bayu tampak sering melakukan tusukan lewat sisi tengah. Karena bukan posisi aslinya, masalah yang muncul adalah buruknya akurasi umpan akhir, pemain di lini tengah dan depan sering salah pengertian.

Kelemahan lain MU saat lawan Semen Padang adalah keberanian Gomes tidak memainkan playmaker murni. Di babak pertama gelandang bertahan diisi duet Slamet Nur Cahyo dan Can Jung, di babak ke dua Can Jung ditarik digantikan Fandi Eko. Ketiga adalah gelandang berkarakter menyerang. Di klub asalnya Can Jung bahkan bermain sebagai striker.

Karena tak memainkan gelandang bertahan murni, yang terjadi adalah serangan balik Semen Padang dengan cepat dan mudah sampai ke wilayah pertahanan dan selalu membahayakan gawang.