Sukses

4 Playmaker Lokal yang Masih Jadi Tumpuan di Piala Presiden 2017

Playmaker lokal sudah memberikan efek instan dalam turnamen Piala Presiden 2017

Liputan6.com, Jakarta Pada gelaran Piala Presiden 2017, para klub peserta belakangan tengah bergeliat mencari playmaker asing yang berkualitas. Namun, tak sedikit pula tim yang masih mengandalkan bakat lokal sebagai penggerak permainan.

Tugas seorang playmaker memang tergolong cukup berat. Si pemain harus memiliki kreativitas tinggi dan punya posisi sentral di lini tengah. Dia harus bisa menjadi pemain yang paling banyak menyentuh bola dan menuntaskan operan.

Seorang playmaker sendiri biasanya merupakan pemain yang menonjol secara skill. Tak boleh menahan bola lama, tapi punya visi permainan yang jelas.

Nyatanya, tugas berat ini masih sanggup dimainkan oleh para playmaker lokal. Beberapa di antara mereka bahkan sudah memberikan efek instan dalam turnamen Piala Presiden 2017.

Nah, ada lima pemain lokal yang masih sanggup memainkan permainan seperti in. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya:

2 dari 5 halaman

Evan Dimas

Nama Evan selalu menjadi yang teratas soal talenta playmaker yang dimiliki Indonesia. Visi permainan yang jelas menjadi keunggulan bagi pemain muda ini.

Evan memang belum memberikan efek di Piala Presiden 2017 ini. Namun, dia punya sesuatu hal yang besar. Bahkan, berkat kinerjanya di TSC 2016 lalu, dia didaulat menjadi pemain muda terbaik.

Posisi Evan sendiri lebih kepada deep-lying playmaker. Dia menguasai permainan di tengah, sambil sesekali membantu pertahanan. Bola-bola  panjang yang terukur dan permainan satu-dua, bisa dilahapnya dengan baik.

3 dari 5 halaman

Raphael Maitimo

Maitimo memang terkenal memiliki permainan yang lugas. Dia menjadi salah satu pemain naturalisasi tersukses di Indonesia. Gelandang 33 tahun ini kini bermain untuk PSM Makassar.

Gelandang kelahiran Rotterdam, 17 Maret 1984 ini, punya fisik yang kuat. Dia menjadi saah satu jantung permainan Arema FC musim lalu. Maitimo memainkan nyaris semua pertandingan di TSC 2016.

Dia juga terbilang serba bisa. Bisa menjadi gelandnag penyerang, pengangkut air, bahkan, Arema FC pernah menjadikannya sebagai pemain belakang.

4 dari 5 halaman

Sutanto Tan

Nama Sutanto Tan belakangan menjadi buah bibir di klub ibu kota, Persija Jakarta. Sempat dipandang sebelah mata, Sutanto kini menjadi salah satu pemain sentral di Persija.

Persija sebenarnya sudah tiga kali berganti pelatih. Namun, pemain 22 tahun ini tetap menjadi andalan di lini tengah Macan Kemayoran.

Musim lalu, pemain kelahiran Pekanbaru tersebut bermain selama 22 pertandingan. Dia sukses memberi satu assist untuk Macan Kemayoran.

 

5 dari 5 halaman

Immanuel Wanggai

Setelah dicoretnya Ricardinho, praktis Persipura Jayapura mengandalkan seorang Immanuel Wanggai di lini tengah. Dia menjadi pemimpin di lini tengah yang rata-rata masih berusia muda.

Wanggai selama inimemang dikenal punya visi permainan yang jelas. Dia kerap membaca permainan lawan dar tengah dan jadi jantung penyerangan Mutiara Hitam.

Sayang, pada dua laga yang dijalani Persipura di Piala Presiden 2017, penampilan Wanggai agak kurang terlihat. Tak ada duet yang sepadan di lini tengah membuatnya sulit mengirimkan umpan ke lini depan. (I. Eka Setiawan)