Liputan6.com,Lesmo - Tim Yamaha ternyata tidak begitu terobsesi melihat Valentino Rossi merebut gelar kesepuluh di ajang balap MotoGP musim ini. Itu sebagaimana disampaikan Ramon Forcada selaku kepala kru Maverick Vinales.
Rossi sudah memenangkan gelar di kelas utama sebanyak tujuh kali. Sedangkan dua gelar tambahan didapat sewaktu masih menjalani balapan di kelas 125cc dan 250cc. The Doctor mempunyai impian untuk menggenapi raihan trofi juara menjadi sepuluh.
Baca Juga
Advertisement
Sayangnya, dalam tiga musim terakhir, Rossi selalu gagal dan hanya meraih tempat terbaiknya di posisi runner up. Sekarang pemilik nomor 46 kembali mencoba peruntungan di musim ini, tapi Forcada tidak begitu saja membiarkan rival Vinales mudah merealisasikan mimpinya.
Forcada mengasumsikan bahwa Yamaha tidak pernah mengandalkan satu pembalap saja. Yang terpenting, kata dia, Yamaha juara dunia dan mengalahkan musuh abadinya Honda.
"Orang Jepang sangat apatis. Mereka hanya ingin menang. Dan musuh utama yang disebut adalah Honda. Yang jelas dari sudut pandang pemasaran rincian mereka sangat peduli, tapi saya masih bisa memastikan manajemen hanya tertarik pada keberhasilan. Apakah dengan Vale, dengan Folger, dengan Zarco dan Maverick," jelas Forcada seperti dikutip Motorsports, Selasa (14/2/2017).
"Yang penting buat mereka adalah pembalap Yamaha bisa memenangkan balapan dan gelar ke-10 Rossi bukan obsesi mereka," tambah Forcada.
Bukan Prioritas
Perkataan Forcada seperti memantik emosi Rossi jelang berlangsungnya seri pertama MotoGP 2017 di Grand Prix Qatar, Maret mendatang. Tapi itu adalah fakta yang diutarakan Forcada.
"Tentunya jika Valentino memenangkan gelar ke-10 itu akan menjadi penting untuk kejuaraan dan olahraga balap motor. Ini akan menjadi prestasi besar, karena ia telah menunggu selama bertahun-tahun setelah meraih gelar terakhirnya pada 2009, dan ini akan memiliki dampak yang luar biasa terhadap pemberitaan MotoGP. Tapi untuk staf teknis di Jepang, mereka tidak memiliki preferensi," kata Forcada. (David Permana)
Advertisement