Liputan6.com, Jakarta - Nicolas Anelka sempat dianggap memiliki karier yang mengesankan di Arsenal. Hebatnya, Arsenal bisa merekrutnya dari Paris Saint-Germain pada musim dingin 1997 hanya dengan biaya 760 ribu euro.
Performa ciamiknya bersama Arsenal diperlihatkan di musim 1998/1999. Kala itu, pemain bernama lengkap Nicolas Sebastien Anelka tersebut melesakkan 19 gol dari 43 laga di usia 20 tahun. Tak heran jika saat itu Anelka menjadi pemain paling diburu di Eropa.
Baca Juga
Sayang, ia terburu-buru meninggalkan Arsenal saat mendapatkan tawaran dari Real Madrid. Tergiur dengan biaya transfer 35 juta euro dan upah yang tinggi, Anelka pun resmi berseragam Madrid pada musim panas 1999.
Akibat keserakahannya tersebut, ia justru kesulitan untuk kembali menemukan performa terbaiknya. Kariernya tak berlangsung mulus sebelum memutuskan hijrah ke Chelsea pada 2008, tempat di mana ia memenangkan satu gelar Liga Inggris dan dua Piala FA.
Selain Anelka, ada beberapa pemain berbakat yang kariernya juga hancur akibat ulahnya sendiri. Seperti dikutip Sportskeeda, berikut adalah lima pemain hebat yang masuk daftar tersebut.
Advertisement
1. Paul Merson
Sebelum Anelka, Arsenal juga memiliki pemain berbakat lain yang mencuri perhatian di era 80-an hingga 90-an. Sepulang dari masa peminjaman di Brentford pada musim 1986/1987, Merson mampu menobatkan dirinya sebagai gelandang serang tersubur Arsenal.
Tampil dalam 416 laga hingga musim 1996/1997, Merson yang kini menjadi komentator Sky Sports mencetak 99 gol. Ia juga memenangkan dua gelar Liga Inggris, satu Piala FA, satu Piala Liga, dan satu Piala Winners di Arsenal.
Sayang, sikapnya di luar lapangan benar-benar tak layak dicontoh. Mendapat upah yang cukup besar di Arsenal, Merson justru sempat kecanduan bermain judi. Tak hanya itu, ia juga menjadi pecandu kokain dan alkohol.
Karena ulahnya, ia sempat dikirim ke tempat rehabilitasi selama tiga bulan. Pada 1998, ia dijual Arsenal ke Aston Villa. Sejak itu pula penampilannya memburuk dan hanya mendapat kesempatan memperkuat tim-tim medioker.
Advertisement
2. Emmanuel Adebayor
Arsenal kembali membuktikan kehebatannya dalam pencarian pemain berbakat. Adebayor yang menunjukkan bakatnya bersama Metz dan AS Monaco direkrut Arsenal pada 2006 hanya dengan biaya 10 juta euro.
Sempat berjuang di musim perdana, Adebayor mampu memperlihatkan ketajamannya sejak musim 2007/2008. Total, ia mengoleksi 62 gol dan 22 assist dari 142 pertandingan bersama Arsenal. Sayang, petualangannya di Arsenal hanya bertahan tiga tahun.
Ia tergiur dengan tawaran yang datang dari Manchester City pada musim panas 2009. Gaji tinggi menjadi salah satu alasan kepindahan Adebayor. Bahkan, saat itu ia sempat disebut fans Arsenal sebagai pemain mata duitan.
Keputusan hijrah ke City pun menjadi awal keterpurukan Adebayor. Selain di musim 2011/2012 dan 2013/2014 saat di Tottenham Hotspur, tak ada musim Adebayor yang mengesankan, bahkan saat bersama Real Madrid di musim 2010/2011.
3. Adriano Leite
Adriano saat ini masih berusia 34 tahun, usia yang terbilang masih cukup untuk menjadi pesepak bola hebat. Namun, saat ini Adriano justru lebih sering dikaitkan dengan perdagangan senjata ilegal.
Namanya mulai mencuri perhatian sejak dipinjamkan Inter Milan ke Fiorentina pada musim 2001/2002. Anehnya, pulang dari Fiorentina, Inter malah menjualnya ke Parma pada musim panas 2002. Dari 45 penampilan, Adriano melesakkan 26 gol.
Hal itu yang membuat Inter kembali merekrutnya pada musim panas 2004. Penampilannya hingga musim 2005/2006 terbilang mengesankan. Sayang, Adriano tak bisa menjaga diri hingga lebih banyak pergi ke kelab malam. Akibatnya, ia juga mulai kecanduan alkohol.
Ulahnya tersebut membuat Inter sempat menskorsnya. Pada akhirnya, kontraknya diputus pada 2009. Sejak itu pula Adriano tak pernah memiliki musim bagus bersama setiap klub yang dibelanya seperti Sao Paolo, Flamengo, AS Roma, Corinthians, Atletico Paranaense, hingga Miami United.
Advertisement
4. Paul Gascoigne
Nama Gascoigne sempat dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik sepak bola Inggris. Namanya bersinar saat membela Newcastle United dan Tottenham Hotspur. Publik sepak bola Inggris saat itu pun begitu memujanya.
Kepribadiannya yang terbilang kurang ajar di dalam dan luar lapangan tak membuat publik membencinya. Ia justru semakin dikenal setelah lagu berjudul Fog on the Tyne masuk urutan kedua dalam Top 40 chart Liga Inggris.
Sayang, ia tak kuasa menahan godaan dari kecanduan alkohol dan penyalahgunaan narkoba. Bahkan, Gascoigne juga sempat tertangkap membawakan bir dan ayam untuk pembunuh berantai Raoul Moat. Saat itu ia memang tengah kecanduan kokain.
Tak hanya itu, ia juga terlibat dalam sejumlah perkelahian hingga penghinaan berbau rasis. Pria yang akrab disapa Gazza itu mengumumkan niatnya untuk menjauhi alkohol setelah pergantian tahun dan telah menjalani pemeriksaan di tempat rehabilitasi.
5. George Best
Tak akan lengkap jika tak memasukkan nama Best dalam daftar ini. Tak ada pesepak bola yang kecanduan alkohol akut seperti yang Best alami. Padahal, kariernya sebagai pesepak bola terbilang sangat mulus.
Bersama Manchester United (MU) pada 1963-1974, Best mencetak 181 gol dari 141 laga. Total gelar yang dimenangkan Best bersama Setan Merah berjumlah enam trofi. Sayang, kecanduan alkoholnya membuat Best telah menciptakan kehancuran pada kariernya.
Ia sempat mengumumkan akan berhenti mengonsumsi alkohol pada 1969, namun itu hanya berlangsung 20 menit. Kecintaannya terhadap alkohol membuatnya berulang kali berurusan dengan penegak hukum dan penangkapan. Pada akhirnya, ia pun mengembuskan napas terakhirnya 25 November 2005.
Advertisement