Liputan6.com, London - Mesut Ozil sumber masalah Arsenal dalam beberapa bulan terakhir. Pemain asal Jerman itu mengalami penurunan performa, terlihat tidak bergairah di lapangan, dan kreativitasnya seperti menghilang dari muka Bumi.
Hal ini bisa dibuktikan ketika Meriam London --sebutan Arsenal-- kalah telak 1-5 dari Bayern Muenchen di Allianz Arena, Kamis (16/2/2017) dinihari WIB pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Baca Juga
Dalam pertandingan tersebut, Ozil tidak memberikan ancaman di lini pertahanan Bayern Muenchen. Dia malah lebih banyak berada di lini pertahanan Arsenal.
Sepanjang musim ini, performa mantan winger Real Madrid itu sangat mengecewakan. Dari 22 penampilan di Liga Inggris, Ozil baru mencetak lima gol. Kreativitasnya menciptakan peluang pun sangat minim. Ozil hanya menciptakan 59 peluang, empat di antaranya berbuah gol.
Advertisement
Penampilannya justru merosot tajam bila dibandingkan musim lalu. Ozil merupakan raja assists Meriam London di Liga Inggris. Dia mampu menciptakan 144 peluang dari 35 penampilan di Liga Inggris 2015/16. Ozil tercatat menyumbang 19 assists.
Menurunnya performa Ozil mungkin disebabkan karena sang pemain belum menemui kata sepakat dengan manajemen Arsenal mengenai kontrak baru. Masa bakti Ozil di Emirates Stadium bakal berakhir pada Juni 2018.
Dari beberapa media Inggris, seperti Sports Mole, hingga Daily Mail, Ozil seperti ditelan Bumi karena meminta kenaikan gaji hingga 250 ribu pounds per pekan. Ozil sendiri masih menerima upah dari Meriam London sebesar 140 ribu pounds per pekan.
"Saya tidak bisa memikirkan alasan yang spesifik. Saya sempat berbicara padanya, ia tampak baik-baik saja," ujar manajer Arsenal, Arsene Wenger yang bingung dengan performa Ozil, dikutip dari Four Four Two.
Bantahan Pihak Ozil
Sementara itu, agen Ozil, Erkut Sogut membantah kalau performa kliennya menurun akibat ngambek mengenai kontrak baru. Sogut mengatakan kalau Ozil seperti dikambinghitamkan atas kemunduran Arsenal.
"Kritik merupakan hal yang wajar jika seorang pemain tampil buruk. Namun, Ozil merasa orang-orang memanfaatkan dirinya sebagai kambing hitam setelah hasil buruk," katanya, dikutip dari Goal.
"Bayern menguasai 74 persen permainan. Bagaimana mungkin seorang pemain No.10 bisa menciptakan peluang jika dia tidak mendapat suplai bola? Anda menang sebagai tim dan kalah sebagai tim," ucap Sogut menegaskan.
Advertisement