Liputan6.com, Belgrade - Gelandang Partizan Belgrade, Everton Luiz, menangis saat meninggalkan lapangan dalam laga kontra Rad Beograd, Minggu (19/2/2017) di Belgrade, Serbia. Ia mendapat penghinaan rasial dari suporter lawan.
Fans Rad terus melancarkaan hinaan rasial kepada Everton Luiz sepanjang laga. Bukan hanya spanduk, suporter Rad juga terus bernyanyi dengan nada rasial dan menolak segala peringatan dari wasit maupun steward.
Baca Juga
 Â
Setelah laga berlangsung 90 menit, Everton Luiz, berlari menuju tribun yang diisi suporter Rad lalu mengacungkan jari tengah. Pemain asal Brasil ini juga menunjuk logo klub Partizan kepada mereka.
Aksi itu membuat wasit mengeluarkan kartu kuning untuk Everton Luiz. Setelah itu juga terjadi keributan kecil, sejumlah pemain Rad tersulut emosi melihat aksi Everton Luiz.
Akhirnya, Everton Luiz pun meninggalkan lapangan dengan menyeka air mata. Ia dipeluk oleh rekan setim yang juga kiper Partizan, Filip Kljajic. Dalam laga itu, Partizan menang 1-0 atas Rad.
Menurut pemain berusia 28 tahun ini, aksi provokatifnya terhadap suporter Rad tak lain karena dia merasa terintimidasi. Sepanjang pertandingan, suporter Rad terus melakukan penghinaan rasial kepada Everton Luiz.
"Saya menderita karena pelecehan rasial selama 90 menit dan juga kecewa dengan para pemain tuan rumah, yang mendukung aksi itu. Mereka semua menyerang saya," ujar Everton Luiz, seperti dilansir Goal.
"Saya ingin melupakan ini secepat mungkin. Saya suka Serbia dan orang-orang di sini, itu sebabnya saya menangis. Tapi, tolong katakan tidak untuk rasisme," kata pemain yang bergabung dengan Partizan pada Januari 2016 itu.
Advertisement