Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri mengonfirmasi status kewarganegaraan 12 pemain muda yang dipanggil PSSI untuk pemusatan latihan (TC) bulan April 2017 mendatang. Indra menegaskan pesepakbola berbakat yang tersebar di beberapa negara tersebut tak perlu dinaturalisasi, karena merupakan WNI sejak lahir.
Sejak ditunjuk kembali menangani timnas U-19, eks-manager coach Bali United itu langsung blusukan seperti caranya mengumpulkan pemain dahulu. Namun, pekerjaannya jadi lebih ringan, karena PSSI memerintahkan seluruh Asprov (Asosiasi Provinsi) untuk melakukan seleksi serentak.
Baca Juga
Tak hanya seleksi pemain tingkat provinsi, federasi juga memantau sejumlah pemain yang berkarier di luar negeri. Dari 12 wonderkid Indonesia, salah satunya adalah cucu mantan Presiden Republik Indonesia, BJ Habibie, yaitu Muhammad Rafid Habibie yang tengah sekolah di Italia.
"Saya mau meluruskan para pemain itu adalah anak Indonesia jadi bukan dinaturalisasi, tapi berlatih di luar negeri. Hampir semuanya sudah dilihat termasuk cucunya Pak Habibie. Mereka layak untuk dipanggil," ucap Indra Sjafri kepada wartawan usai menyeleksi pemain tingkat Asprov (Asosiasi Provinsi) PSSI DKI, Kamis (23/2/2017) sore WIB.
Advertisement
Gelombang pertama seleksi nasional pemain Timnas U-19 akan berlangsung pada 1 Maret 2017 mendatang. Namun, PSSI hingga saat ini belum menentukan lokasi TC tersebut dan 12 pemain muda undangan PSSI dari luar negeri baru dapat dipanggil per 12 April 2016.
Daftar 40 pemain TC timnas U-19 gelombang pertama tersebut baru akan diumumkan PSSI pada 27 Februari 2017. Selebihnya, Indra Sjafri akan menerapkan sistem gugur pada pemain yang dianggap tak dapat bersaing secara kualitas selama seleksi tersebut.
"Sampe bulan Mei kami akan adakan promosi dan degradasi pemain. Tak ada pengumuman skuat resmi, karena skuat resmi itu biasanya dua minggu sebelum event," kata Indra Sjafri.