Sukses

Piala Dirgantara: Persebaya Minta Tidak Berlaga di Hari Pertama

Piala Dirgantara 2017 merupakan pertandingan pertama yang diikuti Persebaya pasca pencabutan pembekuan oleh PSSI.

Liputan6.com, Sleman - Dua klub yang berasal dari Jawa Timur, Persebaya dan Persibo, meminta supaya tidak tampil di hari pertama pertandingan Piala Dirgantara 2017, Senin (27/2). Pasalnya, manajemen khawatir dengan potensi bentrok suporter, mengingat klub Arema Malang bertandang ke Solo dalam pertandingan Piala Presiden, Minggu (26/2/2017).

"Persebaya minta jangan main Senin karena Arema main Minggu (di Solo), takutnya (suporter) bentrok," ujar Kusnul Farid, Manajer Persebaya.

Ia mengungkapkan, turnamen Piala Dirgantara 2017 merupakan pertandingan pertama yang diikuti Persebaya pasca pencabutan pembekuan oleh PSSI. Tidak tanggung-tanggung, Persebaya yang masuk dalam divisi utama ini pun menargetkan masuk final dalam turnamen kali ini. 

"Suporter Bonek dan manajemen berharap banyak pada pertandingan ini untuk membawa semangat baru," ucapnya.

Sekretaris Manajer Persibo Bojonegoro Choirul Anam juga mengungkapkan hal yang senada dengan manajemen Persebaya. Kekhawatiran bentrok dengan suporter Arema menjadi alasan utama.  "Kalau bisa main Selasa, tetapi kami ikut saja baiknya seperti apa," kata Anam.

Ia juga mengaku sebenarnya kurang puas dengan Persibo yang sudah tidak dibekukan, tetapi ditempatkan di Liga 3 atau Liga Nusantara. Sebab, ia merasa timnya layak masuk divisi utama sama seperti dengan Persebaya. "Berlaga di Piala Dirgantara ini kami ingin membuktikan kepada publik bahwa kami tidak layak di Liga Nusantara," ujarnya.

Piala Dirgantara 2017 yang berlangsung pada 27 Februari sampai 8 Maret 2017 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, diikuti oleh delapan tim yang terbagi menjadi dua grup. Grup pertama diisi oleh Persebaya, PSN NTT, Cilegon FC, dan Persebul Buol. Sementara grup kedua terdiri dari Persiba Bantul, Persikama Magelang, Persibo, dan PSMP.  

Switzy Sabandar