Liputan6.com, Leicester - Skuad Leicester City menemukan sekutu dalam diri Juergen Klopp setelah manajer Liverpool itu berkata bahwa dewan manajemen klub lebih memiliki tanggung jawab terhadap pemecatan Claudio Ranieri, dan konsep "kekuatan para pemain" sering dibesar-besarkan.
Klub berjulukan The Foxes menjadi subyek dari banyaknya pemberitaan buruk sepanjang akhir pekan setelah laporan-laporan media mengindikasikan bahwa seorang pemain memimpin tuntutan terhadap pemecatan Ranieri pada Kamis, sembilan bulan setelah sang manajer memimpin klub tersebut menjuarai Liga Inggris untuk pertama kalinya.
Baca Juga
"Para pemain tidak begitu kuat. Kami lebih kuat pada masa lalu," kata Klopp, seperti dilansir Reuters.
Liverpool akan menyambangi markas Leicester City pada Selasa (28/2/2017) dini hari WIB dalam lanjutan kompetisi Liga Premier Inggris. Liverpool menghuni peringkat kelima di klasemen, sedangkan Leicester berada di posisi ke-18. Klopp menilai, pemecatan manajer selalu tergantung manajemen klub, bukan di tangan para pemain.
"Sepanjang para pemain berbicara bersama maka tidak ada masalah. Ini bukan mengenai betapa kuatnya (para pemain)," ucapnya.
Menurut sejumlah laporan, para pemain senior di ruang ganti Leicester mendesak pemilik klub Vichai Srivaddhanaprabha untuk memecat Ranieri. Kabarnya, mereka telah kehilangan kepercayaan terhadap kemampuan Ranieri untuk memimpin mereka lolos dari ancaman degradasi.
Advertisement
Hubungan Manajemen dan Pemain
"Para pemain perlu menjadi kuat namun bukan dalam memecat manajer-manajer. Sepertinya para pemain Leicester tidak melakukan hal ini. Jika ada seseorang yang
bertanya, mereka memberikan jawaban," tambah pelatih asal Jerman ini.
"Jika ada jalan langsung kepada dewan para pemilik untuk duduk dengan para pemain dan bertanya, "Apa kabar?" dan mereka berkata "tidak terlalu bagus karena manajer." Saya tidak pernah berada dalam situasi ini. Tidak pernah ada garis langsung ke pemilik. Namun saya tahu hal ini terjadi," jelasnya.
Perihal skuadnya sendiri, Klopp mengatakan hubungan antara dirinya dan para pemainnya berdasarkan pada kepercayaan dan saling menghormati.
"Saya tidak memiliki sedetik pun keraguan mengenai hubungan saya dengan tim. Saya tahu apa yang mereka inginkan, mereka tahu apa yang saya inginkan. Tidak seorang pun mengharapkan kesempurnaan. Saya tidak mengharapkannya dari mereka dan mereka tidak (mengharapkannya) dari saya. Ini merupakan saling menghormati sepenuhnya," papar mantan pelatih Borussia Dortmund ini.
Advertisement