Sukses

Persib Gagal ke Final Piala Presiden, Si Jalak Harupat Rusak?

Panpel Persib jelaskan beberapa kerusakan usai kegagalan lolos ke final Piala Presiden.

Liputan6.com, Bandung - Situasi Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (5/3/2017) malam, sempat ricuh selama beberapa menit setelah Persib Bandung gagal lolos ke babak final Piala Presiden 2017. Persib gagal usai dikalahkan Pusamania Borneo FC 3-5 lewat adu penalti.

General Coordinator Panpel Persib, Budhi Bram Rachman menegaskan jika kejadian tersebut hanya berlangsung sebentar dan kondisi bisa kembali kondusif. Dari hasil pemeriksaan sementara, usai laga satu pagar di tribun utara mengalami kerusakan.

"Alhamdulillah gak rusuh hanya pelemparan botol saja dan flare. Kalau kerusakan akan kita lihat bareng-bareng bersama pengelola nanti dihitung. Kalau pantauan hanya pagar di tribun utara yang roboh, itupun karena banyaknya bobotoh bukan ricuh," ucap dia.

Menurutnya dari estimasi, bobotoh yang hadir dalam stadion berjumlah 30 ribu penonton padahal kapasitas stadion berisi 27 ribu. Ini tentu membuat laga leg kedua semifinal Piala Presiden pada Minggu (5/3/2017) menjadi sangat riuh.

"27 ribu itu kursi kan ada yang berdiri. Ada juga yang jebol karena banyaknya bobotoh tapi gak banyak. Ini akan kita evaluasi. Kalau dilihat jumlah bobotoh di stadion ada 30 ribu, belum diluar ada empat layar besar yang kita siapkan," ucap dia.

2 dari 2 halaman

Bobotoh Pingsan

Lebih lanjut Budhi menuturkan dua orang bobotoh sempat menjalani perawatan karena pingsan usai berdesak-desakan. Kondisi di Si Jalak Harupat benar-benar penuh saat Persib bermain.

"Insya Allah, tidak ada yang parah hanya pingsan karena kurang oksigen. Suasana memang padat dan sudah bisa pulang langsung usai pertandingan. Secara keseluruhan bobotoh luar biasa sangat sportif dan bisa meredam emosi semua teman-teman Viking, Bomber sama-sama sedang berusaha memerangi hal-hal negatif seperti rasis dan akan dikampanyekan," ucap dia.