Sukses

3 Kendala Lorenzo Bersama Ducati Jelang MotoGP 2017

Lorenzo akan menjalani debut dengan motor Ducati untuk MotoGP 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Pada tes pramusim MotoGP 2017 terakhir di Qatar, tim Ducati Corse hampir dipastikan tidak akan menjajal fairing baru mereka. Persoalannya adalah apakah Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso bisa tampil kompetitif selama mereka mencoba aerodinamis baru dalam pengujian.

Sebagai contoh, pada tes pramusim MotoGP pertama yang berlangsung di Sepang, Lorenzo hanya mampu menempati urutan kedelapan dengan catatan waktu 2 menit 0,484 detik. Sementara di Phillip Island, Australia, dia mampu memperbaiki waktu dengan 1 menit 29,342 detik.

Namun, tetap saja tim pabrikan asal Italia ini belum mampu menunjukkan taringnya sebagai produsen yang mampu menandingi Honda dan Yamaha. Lorenzo sendiri sesungguhnya belum benar-benar yakin dapat menjadi juara dunia MotoGP tahun ini, meski ia percaya mampu bersaing di barisan depan.

Lalu, apa saja yang menjadi kendala Lorenzo selama beradaptasi dengan Desmocedici GP17 jelang dimulainya MotoGP 2017. Berikut 3 faktor tentang hambatan yang dialami Lorenzo:

2 dari 4 halaman

Sistem Thumb Brake Ducati

Sistem pengereman alternatif menggunakan ibu jari (thumb brake) merupakan salah satu langkah untuk membantu proses adaptasi Lorenzo lebih cepat. Mengingat karakter Desmosedici menuntut gaya balap berbeda dibandingkan dengan Yamaha YZR-M, terutama saat pengereman ban belakang.

Lorenzo sendiri telah memiliki beberapa pengalaman perihal alternatif sistem pengereman. Juara dunia tiga kali di kelas utama MotoGP itu pernah menggunakan sistem thumb brake ketika menunggangi YZR-M1 Yamaha.

Setelah dimanja selama sembilan tahun oleh tim Yamaha membuat Ducati mengikuti jejak kompatriotnya tersebut. Karena Lorenzo dikenal terbiasa mengerem lebih awal saat mengaspal di lintasan pacuan kuda besi.

3 dari 4 halaman

Adaptasi Tanpa Winglet di Ducati

Proses adaptasi Lorenzo bersama Ducati agak sedikit lambat, dan ini tidak sesuai harapan tim Pabrikan Italia. Salah satu faktor penyebabnya adalah larangan penggunaan sayap yang menempel pada bagian motor Desmocedici GP17.

Dorna Sports selaku otoritas tertinggi di kejuaraan balap motor mengklaim winglet yang menempel pada bagian motor Desmocedici GP17 cukup membahayakan keselamatan pembalap. Padahal evolusi yang dilakukan tim Ducati hanya untuk mengembangkan aerodinamis kuda besi mereka agar performa motor memiliki keseimbangan yang baik.

Akibatnya, Lorenzo perlu waktu cukup lama untuk beradatasi dengan fairing baru. Tapi tim Ducati masih memperhitungkan apakah akan menggunakannya pada tes pramusim terakhir atau tidak.

4 dari 4 halaman

Persaingan dengan Andrea Dovizioso

Jangan salahartikan ketenangan Andrea Dovizioso. Ungkapan itu memang keluar dari mulut pembalap tim Ducati sewaktu diwawancarai media. Itu tak lepas dari kemunculan spekulasi yang menyatakan bahwa dirinya akan berada sebagai pembalap kedua di tim Pabrikan Italia.

Tapi, Dovi sapaan akrabnya dengan cepat menepis gosip tersebut. Dia berkata meskipun harus bermitra dengan juara dunia bukan berarti ia akan merelakan tempat buat Jorge Lorenzo. Diakuinya, kedua pembalap memiliki kontribusi yang sama di tim Ducati.

Itu telah dibuktikan Dovi dalam hasil tes pramusiim di Sepang dan Phillip Island. Dan itu bisa dijadikan sebagai rujukan bahwa dia bukan tipe yang suka ditempatkan sebagai pembalap nomor dua. Artinya, permainan team order tidak akan dipertontonkan Dovi selama mengaspal di lintasan pacuan kuda besi.