Sukses

Pep Guardiola Curhat Dianggap Gagal di Bayern

Pep Guardiola bersyukur pemilik klub tak memberi tekanan seperti saat dia masih di Bayern.

Liputan6.com, Manchester - Manajer Manchester City Pep Guardiola berjanji akan bertanggung jawab penuh bila gagal memenuhi ekspektasi pemilik klub. Namun dia ingin manajemen City menghargai proses yang dilaluinya dalam membentuk tim sebelum menghasilkan prestasi.

Guardiola baru saja menceritakan pengalamannya melatih Bayern selama tiga musim belakangan. Tiga gelar Bundesliga berturut-turut, dua trofi DFB Pokal hingga Piala Super Eropa belum cukup membuat Bayern puas lantaran sang pelatih tidak bisa membawa pulang trofi Liga Champions.

Tak heran pada musim panas lalu pria asal Spanyol tersebut memulai debutnya di Liga Inggris sebagai manajer. Berbeda jauh ketika di Bayern, Pep Guardiola diizinkan membangun tim dalam jangka panjang.

"Kalau saya tidak memiliki trofi, saya tidak akan berada di sini untuk waktu yang lama. Menjadi manajer tergantung pada hasil, tapi saya selalu percaya dalam hati bahwa hasil tergantung pada cara Anda bermain," ujar Guardiola dilansir dari Manchester Evening News.

"Itulah sebabnya mereka perlu diyakinkan bahwa kami bermain makin baik dari hari ke hari. Saya tahu hal tersebut setelah 6-7 bulan di sini bersama-sama, dibanding dengan periode saya di Barcelona dan Bayern Muenchen," tutur manajer 46 tahun tersebut.

Hingga pekan ke-27 Liga Inggris, Manchester City berada di peringkat tiga klasemen sementara, defisit 10 poin dari Chelsea yang masih memimpin di puncak. Pep Guardiola bersyukur pemilik klub tak memberi tekanan seperti saat dia masih di Bayern.

"Periode saya di Bayern itu dinilai seperti bencana karena kami tidak mampu memenangkan Liga Champions," katanya. "Saya memenangi tiga gelar liga berturut-turut, memenangkan dua dari tiga Piala, kami selalu sampai di semifinal dan final, tapi ya itu, bencana," ujarnya.