Liputan6.com, Manchester - Manajer Manchester United (MU) Jose Mourinho mengaku dirinya kesulitan menjembatani antara potensi timnya dan harapan di Old Trafford. Mourinho menyebut kesulitan tersebut, lebih disebabkan sejarah klub.
"Saya bekerja banyak, tapi saya suka dengan klub saya. Dan, saya di sini untuk lebih banyak waktu karena hubungan dengan semua orang begitu baik," kata Mourinho.
Baca Juga
"Bagian yang sulit adalah harapan karena sejarah klub. Hubungan antara potensi kita dan harapan, ada kesenjangan dan gap, itu adalah hal yang paling sulit."
Mourinho mengambil alih tim juara Inggris 20 kali ini, setelah Louis van Gaal mengundurkan diri pada akhir musim lalu. Perpindahan dari manajer MU terdahulu David Moyes dan Van Gaal, sempat ditandai penurunan yang signifikan dari masa Alex Ferguson di Old Trafford.
MU sudah memenangkan trofi pertama musim ini di Piala Liga Inggris. Dan, sekarang mereka harus menghadapi Chelsea di perempat final Piala FA, Senin dini hari WIB (13/3/2017).
Namun, di kompetisi Liga Inggris MU masih terpaku di urutan keenam klasemen sementara. Meski begitu Mourinho merasa sudah siap untuk membenahi tim dalam jangka panjang, kendati harus dengan banyak pekerjaan.
"Kami senang dengan trofi, piala selalu penting," katanya. "Kenyataannya adalah bahwa banyak tim lain di Inggris akan menyelesaikan musim tanpa trofi dan kami telah memenangkan Piala Liga dan Community Shield [mengalahkan Leicester City 2-1 pada bulan Agustus].
"Kami berada di perempat final Piala FA, tapi kami harus berjuang untuk segalanya. Piala Liga tidak cukup bagi kita untuk mengatakan musim berakhir pada bulan Februari," ujar pelatih MU ini.
Advertisement