Liputan6.com, Madrid - Kemenangan dramatis Barcelona atas Paris Saint Germain pada leg 2 babak 16 besar Liga Champions terus disoal. Kepemimpinan wasit Deniz Aytekin dalam laga ini pun jadi sorotan.
Aytekin dianggap menguntungkan tuan rumah, Barcelona. Salah satunya adalah tidak memberi penalti kepada PSG saat Angel Di Maria ditekel pemain Barca di kotak terlarang.
Baca Juga
Keputusan kontroversial lainnya adalah saat wasit asal Jerman itu memberi penalti kepada Barcelona pada menit ke-89. Saat itu, Aytekin menunjuk titik putih setelah melihat Luis Suarez terjatuh di kotak penalti. Dia menganggap Marquinhos telah menjatuhkan pemain asal Uruguay tersebut. Padahal dalam tayangan ulang terlihat, Marquinhos tidak mendorong Suarez.Â
Advertisement
UEFA telah memarkir wasit kontroversial tersebut. Namun persoalan ternyata belum tuntas. Seperti dilansir Dailymail.co.uk, belakangan justru muncul petisi yang meminta laga ini diulang.
Petisi ini dilayangkan oleh suporter Real Madrid, Luis Melendo Olmedo, lewat situs change.org. Dia beralasan bahwa kekalahan memalukan yang dialami PSG disebabkan wasit yang berat sebelah.
"Saya ingin meminta laga ulang Barcelona melawan PSG," tulisnya.
"Kejadian ini benar-benar menghancurkan PSG. Itu semua konsekuensi dari sikap wasit asal Jerman, German Deniz Aytekin, yang memihak dan keputusannya yang berat sebelah," katanya.
Lewat petisi ini, Olmedo juga menyebutkan salah satu 'dosa' Aytekin, yakni pada proses terjadinya gol pertama Barcelona. Menurutnya, wasit harusnya menganulir gol itu karena Suarez sudah offside. Â
Bola Panas Tetap di PSG
Barcelona memang tampil mengejutkan saat menjamu PSG, Kamis lalu. Kalah 0-4 di leg pertama, pasukan Luis Enrique mampu membalik keadaan dan menang 6-1 saat tampil di Camp Nou. Hasil ini membuat Barcelona berhak melaju ke babak 8 besar usai unggul agregat 6-5 atas Les Parisiens.
Petisi yang dilayangkan Olmedo mendapat dukungan dari suporter lainnya. Seteidaknya sejak diluncurkan Jumat lalu, petisi tersebut sejauh ini sudah ditandatangani 180 ribu orang.
Meski demikian, keputusan tetap berada di tangan PSG. Bila tim asal Paris, Prancis itu tidak mengajukan banding kepada UEFA, harapan Olmendo tentulah hanya tinggal angan-angan.
Â
Advertisement