Sukses

Jadi Andalan MU, Ibrahimovic Malah Disebut Idiot

Di luar kehebatannya bersama MU, Ibrahimovic memiliki perangai yang buruk/

Liputan6.com, Jakarta - Saat beberapa orang meragukan kemampuannya, Zlatan Ibrahimovic kembali membuktikan kehebatannya di Manchester United (MU). Usia yang terbilang uzur tak menghalangi Ibrahimovic untuk menjadi predator andalan lini depan MU.

Didatangkan dengan gratis, Ibrahimovic justru memberikan kontribusi luar biasa buat MU. Dari 40 pertandingan, penyerang berusia 35 tahun itu menyumbang 26 gol dan delapan assist. Setidaknya, kontribusinya sudah membawa MU meraih gelar juara Piala Liga Inggris.

Mantan gelandang timnas Swedia Anders Svensson juga mengakui kehebatan Ibrahimovic. Namun, Svensson juga menilai mantan penyerang Inter Milan dan memiliki sikap yang buruk kepada para rekan-rekannya.

"Ia bisa menjadi sangat baik dalam satu momen dan kemudian menjadi seorang idiot. Terkadang ia berperilaku begitu buruk dengan beberapa pemain sampai Anda bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi," kata Svensson seperti dikutip Goal.

Jauh sebelum bergabung dengan MU, Ibrahimovic memang sudah dikenal sebagai pemain yang emosional. Ia begitu mudah emosi saat ada sosok yang memancing atau memprovokasinya. Tak hanya dengan lawan, tapi juga dengan pelatih hingga rekan setimnya sendiri.

2 dari 2 halaman

Deretan Ulah Ibrahimovic

Salah satu insiden adalah saat Ibrahimovic masih memperkuat Paris Saint-Germain. Ia sempat bertengkar hingga nyaris adu jatos dengan Adrien Rabiot. Di Barcelona, ia juga sempat berselisih dengan pelatih Pep Guardiola.

Pep Guardiola dan Zlatan Ibrahimovic saat bekerja sama sebagai pemain dan pelatih di Barcelona. (BBC).

Terkini, Ibrahimovic tertangkap berbuat kasar kepada bek AFC Bournemouty Tyrone Mings. Ia dengan sengaja menyikut wajah Mings ketika berduel di udara. Akibatnya, Ibrahimovic kini harus menjalani sanksi larangan bermain di tiga laga.

"Saya pikir ia ingin menguji beberapa pemain. Namun, tak pernah ada apa-apa antara dia dan saya. Saya pikir ia selalu memiliki rasa hormat bagi kami yang sedikit lebih senior," papar Svensson.