Liputan6.com, Milan - Hingga memasuki pertengahan Maret, penjualan AC Milan ke perusahaan konsorsium Tiongkok, Sino-Europe Sports (SES), belum juga menunjukkan tanda-tanda akan rampung. Pencicilan dana ketiga sebesar 100 juta euro yang dijanjikan dibayar pada tanggal 10 Maret, yang lalu diundur menjadi 15 Maret, juga belum terwujud.
Baca Juga
Advertisement
Menurut pakar finansial Bloomberg, SES ditinggal pergi oleh salah satu investornya, Haixia Capital Management. Sehingga, hanya pengusaha Yonghong Li yang tersisa di SES.
“Haixia Capital Management Co. tidak akan menjadi investor dalam SES setelah penentu kebijakan tidak puas dengan kesepakatan yang ada. Orang yang mengatakan itu, meminta agar identitasnya tidak ditampilkan karena percakapan itu bersifat rahasia. Haixia Capital mungkin saja tetap berhubungan dengan grup tersebut (SES) dalam beberapa kapasitas," demikian menurut Bloomberg.
Kabar dari Bloomberg ini sesuai dengan yang telah disampaikan wartawan Pasquale Campopiano, dimana Haxia akan terlibat dalam peran yang berbeda, karena sang pemimpin, Lu Bo dicatut namanya dalam jajaran direktur baru AC Milan.
"Otoritas Tiongkok telah memblokir Sino-Europe Sports untuk melakukan transfer uang keluar dari Tiongkok untuk membeli AC Milan. Seseorang yang paham tentang ini mengatakan pada bulan Februari lalu," lanjut kabar dari Bloomberg.
Berlusconi Ambil Alih
Sebelumnya, Pier Silvio Berlusconi, anak dari bos Milan Silvio Berlusconi, mengatakan, jika pembelian oleh SES gagal, maka Milan tak akan dijual dan ayahnya akan tetap memimpin Milan.
"Kabar yang saya punya baru saja saya baca. Bagi saya sepertinya kami akan tetap memimpin (Milan). Kami baru saja kehilangan tanda tangan (SES). Jika pun mereka kembali itu tidak akan menyenangkan bagi ayah saya, terutama dalam segi emosional," kata Pier kepada Gazzetta dello Sport.
"Lagipula tidak akan ada kerugian, karena akan ada penalti yang berat (bagi SES). Dan jika itu (pembelian) gagal? Saya harap tidak. Pilihannya hanya, apakah kami akan menjual (Milan) ke SES atau hanya akan ada satu investor: ayah saya," Pier menambahkan. (Abul Muamar)