Sukses

5 Alasan Mengapa Sergio Ramos Adalah Kapten Terbaik Dunia

Sergio Ramos menjadi sosok vital dalam keberhasilan Real Madrid pada beberapa musim terakhir.

Liputan6.com, Jakarta Seorang kapten di dalam sepak bola wajib punya dua hal, yakni jiwa kepemimpinan, dan andilnya untuk klub. Hal itu sepertinya sudah masuk dalam kriteria kapten Real madrid, Sergio Ramos.

Musim ini bisa dibilang jadi yang terbaik dalam karier Sergio Ramos. Sebab, torehan golnya bersama Real Madrid di semua kompetisi resmi sudah mencapai dua digit. 

Ramos mencetak gol penentu kemenangan 2-1 Madrid saat menjamu Real Betis di jornada 27 La Liga 2016/17, Senin (13/3). Itu adalah gol kesepuluhnya dalam musim ini di semua kompetisi.

Itu hanya sebagian contoh saja yang menunjukkan andil Ramos untuk Madrid. Masih banyak piala yang sudah diraihnya, dan jiwa kepemimpinannya di lapangan patut diacung jempol.

Ada lima alasan di mengapa Sergio Ramos merupakan kapten terbaik dunia untuk saat ini. Berikut daftarnya dinukil dari Sportskeeda:

 

2 dari 6 halaman

1. Kepemimpinan di Luar Lapangan

1. Kepemimpinan di Luar Lapangan

Tak bisa disangkal kalau Ramos adalah contoh bagi pemain Madrid dan Spanyol di ruang ganti. Rekan setimnya, Dani Carvajal pernah menceritakan soal sosok Ramos.

"Kapten kami adalah Sergio. Dia memenangkan banyak hal dantelah bertahun-tahun di klub. Dia juga punya kharisma," ujar Carvajal.

Bahkan, baru-baru ini ada pembicaraan tim yang tertangkap sebelum Madrid menghadapi Napoli. Para pemain berkumpul dengan Ramos yang memimpin sambil memberikan semangat kepada penggawa El Real.

 

3 dari 6 halaman

2. Gaya Kepemimpinan yang Vokal

2. Gaya Kepemimpinan yang Vokal

Pesepakbola, terutama berposisi sebagai bekdan kapten saat ini menerima banyak kritik karena gaya kepemimpinan mereka. Seseorang seperti Laurent Koescielny sering dikritik karena ketenangannya di lapangan meskipun ia mungkin menjadi pemimpin yang baik.

Namun, Ramos sendiri sangat vokal di lapangan. Dia acap berteriak ketika inginkan bola. Dia menunjukkan tangannya dan mengatur pertahanan di setiap sudut.

Bahkan, kadang-kadang dia melakukannya di depan lawan. Hal ini untuk mengoordinir pertahanan El Real.

 

4 dari 6 halaman

3. Tanggung Jawab di Pikulnya Sejak Kepergian Casillas

3. Tanggung Jawab di Pikulnya Sejak Kepergian Casillas

Hal ini cukup menakjubkan mengingat Ramos selalu jadi pilihan utama bersama Pepe. Pepe diketahui punya tempramental yang tinggi, tapi Ramos bisa menenangkannya.

Rafael Varane juga terlalu sering cedera dalam dua musim terakhir. Oleh karena itu, Sergio telah mengambil posisi yang selalu hadir di lini belakang. Kehadirannya di sana membuat kiper Madrid, Keylor Navas tenang.

Musim ini sendiri, dia telah dibuat pada rata-rata 3,4 clearances per game. Distribusi nya dari belakang juga sempurna seperti jumlah gol yang dijelaskan sebelumnya.

 

5 dari 6 halaman

4. Sebuah simbol untuk Spanyol dan Barcelona

4. Sebuah simbol untuk Spanyol dan Barcelona

Sergio Ramos sudah berusia 30 tahun dan sudah capai penampilan terbanyak untuk Spanyol setelah memenangi Piala Dunia dan dua Kejuaraan Eropa.

Ramos merupakan pemain yang saat ini paling senior di Real Madrid dan telah memenangkan empat gelar La Liga, dua gelar Copa del Rey, dua gelar Liga Champions. Untuk Spanyol, dua gelar Piala Dunia sudah dipersembahkannya.

Padahal semua itu diraih Ramos dengan usia 30 tahun. Dia seharusnya sudah lewat dalam usia puncak untuk posisi bek. Dia mungkin membenci Barcelona. Tapi dia masih memiliki rasa hormat dari Spanyol, bahkan pemain Barcelona.

 

6 dari 6 halaman

5. Gol Telat yang Selalu Selamatkan Timnya

5. Gol Telat yang Selalu Selamatkan Timnya

Dari 23 gol terakhir Sergio Ramos untuk Real Madrid, 19 di antaranya bikin Real Madrid memimpin. Jika gol Sergio Ramos tidak dihitung, Real Madrid akan duduki posisi ketiga di La Liga.

Melihat Sergio Ramos mencetak gol menit ke-80 dari permainan ini begitu akrab. Namun, kontribusi yang terbesar adalah pada dua final Liga Champions.

La Decima telah pasti menjadi obsesi di Real Madrid. Mereka sempat tertinggal dari Atletico Madrid. Namun gol Ramos pada menit akhir mungkin menjadi yang terbesar dalam sejarah klub. Berkat gol itu, Madrid mampu bangkit dan raih La Decima.

I. Eka Setiawan