Liputan6.com, Jakarta Jorge [Lorenzo]( Hanya Stoner "") mengakui rekannya di Ducati Corse, Andrea Dovizioso bisa tampil lebih cepat ketimbang dirinya di MotoGP Qatar. Ini tak bisa dipungkiri jika berkaca kepada hasil di tiga kali tes pramusim.
Lorenzo selalu berada di belakang Dovizioso di tes pramusim. Ini menunjukkan adaptasi Lorenzo dengan Ducati bakal butuh lebih lama.
Baca Juga
Advertisement
Kebiasaan menunggangi motor Yamaha selama 9 musim membuat Lorenzo harus habis-habisan kuasai Ducati yang punya karakter berbeda. Padahal jika dilihat prestasi, Lorenzo tentu jauh lebih hebat dari Dovizioso.
Semasa di Yamaha, Lorenzo mampu menang di 44 kali balapan MotoGP. Sedangkan Dovizioso hanya mampu menang sebanyak dua kali saja.
Namun, Dovizioso unggul pengalaman di Ducati. Pembalap asal Italia itu sudah gabung Ducati sejak 2013.
"Tak akan mengherankan jika Dovizioso lebih cepat dari saya, meski saya sudah jadi juara sebanyak lima kali (dua kali di 250cc). Pengalaman Dovizioso dengan motor ini menentukan," ujarnya.
Hanya Stoner
Reputasi sulitnya kendarai Ducati sudah lama diketahui. Sejauh ini, hanya Casey Stoner yang mampu jinakkan motor asal Italia ini.
Dia mampu juara di debut bersama Ducati pada 2010. Ducati harus tunggu selama 6 tahun sebelum kembali sukses juara lewat Dovizioso dan Iannone musim lalu.
Lorenzo pun jadikan ini sebagai alasan untuk adaptasi. Dia merujuk beberapa nama tenar yang juga kesulitan di Ducati.
"Kecuali Stoner, setiap pembalap Ducati kesulitan adaptasi. Contohnya Nicky Hayden tak mampu atasi situasi. Pembalap lain Marco Melandri atau Rossi juga begitu," katanya.