Liputan6.com, Bandung - Bek Persib Bandung, Supardi Nasir menjadi salah satu talenta berbakat yang dimiliki Indonesia . Pemain yang berposisi sebagai bek kanan sukses meraih dua gelar bergengsi yaitu Juara ISL 2012 (Sriwijaya) dan 2014 (Persib Bandung), bahkan duetnya bersama M. Ridwan disebelah kanan sangat menakutkan.
Namun sebelum dikenal sebagai bintang di Sriwijaya FC dan Persib Bandung, nama Supardi pertama kali mulai dikenal publik saat membela PSMS Medan di tahun 2006-2008 ketika dirinya dibeli dari PSPS Pekanbaru.
Baca Juga
Advertisement
Kini Supardi berkesempatan melakukan reuni dengan tim yang membesarkan namanya saat Persib Bandung menjalani laga uji coba melawan PSMS Medan di Stadion Teladan, Medan, Minggu (26/3/2017).
Pemain bernomor punggung 22 tersebut mengatakan PSMS Medan menjadi salah satu tim yang membekas di hati dan tempat dirinya bisa menjadi pesepakbola lebih baik.
"Terus terang Medan tetap membekas di hati, karena aku ngerasa tertempa mental saat ada di Medan. Mental bermain dan bersosialisasi dengan watak Medan, kita tahu agak sedikit keras sementara aku orang melayu," ujarnya.
"Aku selalu berusaha ketika ada tantangan di depan kita. Ketika di PSPS, ada tawaran dari PSMS Medan. Saya gabung dan masuk tim inti, saya mulai merasa dapatkan feeling main bola di PSMS," katanya.
Momen Berkesan
Menurutnya, salah satu momen terbaiknya yaitu ketika laga semifinal Divisi Utama musim 2007/08 lalu. Saat itu, PSMS sukses menjadi runner up karena kalah dari Sriwijaya FC di final yang berlangsung tanpa penonton di Si Jalak Harupat.
"Banyak hal cuman aku inget momen paling berkesan ketika kita lolos final di Si Jalak Harupat.Kita tampil di semifinal lawan Persipura menang adu penalti. Tahun itu berkesan karena waktu itu saya jadi eksekutor penalti juga. Ya final malah ga berkesan tanpa penonton semifinalnya yang berkesan," ucap dia.
Advertisement