Liputan6.com, Roma - Kegagalan Claudio Ranieri yang berujung pada pemecatan dirinya sebagai manajer Liecester, tidak mengurangi kekaguman insan sepak bola di negerinya, Italia. Setelah resmi dipecat pada beberapa waktu lalu, mantan pelatih Chelsea itu, diusulkan untuk mendapat penghargaan Golden Bench.
Masuknya Ranieri sebagai kandidat penerima penghargaan itu, terbilang cukup unik. Pasalnya, penghargaan a Panchina d'Oro itu selama ini ditunjukan kepada para manajer yang menukangi klub di Seri A.
Baca Juga
Namun, untuk tahun ini, sebagai bentuk penghormatan terhadap sosok pria kelahiran Roma 1951, Federasi Sepak Bola Italia memberikannya kepada manajer di luar Liga Italia.
“Biasanya diberikan kepada Serie A pelatih musim ini. Namun Ranieri akan menjadi pengecualian khusus,” demikian pernyataan yang dimuat The Mirror.
Sepak terjang Ranieri bersama Leicetser musim lalu, menjadi salah satu pertimbangan mengapa dia layak menjadi pengecualian khusus. Meskipun kariernya bersama Leicester berakhir dengan pemecatan, namun prestasinya bersama tim pada musim pertamanya, dinilai sangat istimewa.
“Dalam acara Golden Bench tersebut, khusus akan diberikan kepada Claudio Ranieri, pemeran utama dalam perjalanan yang luar biasa Leicester. Yang dengannya ia memenangkan Liga Premier,” demikian pertimbangan FA Italia, dilansir The Mirror.
Sebelumnya, Ranieri kabarnya akan kembali melatih di Serie A Italia. Palermo tertarik memakai jasa Ranieri di sisa musim 2016/2017.
Nama Ranieri dipertimbangkan sebagai pelatih baru Palermo oleh pemilik baru Rosanero. Demikian diberitakan Corriere dello Sport.
Palermo saat ini tengah dalam proses pengambil alihan. Mereka baru saja menunjuk Paul Baccaglini sebagai presiden baru menggantikan Maurizio Zamparini.
Advertisement