Liputan6.com, Losail - Kinerja buruk Valentino Rossi dalam tes pramusim berlanjut hingga sesi latihan bebas MotoGP Qatar 2017. Sejak latihan bebas 1-3, pembalap Movistar Yamaha itu tak pernah mendapatkan catatan waktu yang bagus.
Sejatinya, sudah banyak yang meragukan peluang Rossi untuk menjadi juara dunia MotoGP 2017. Sebagian besar pendapat itu muncul setelah melihat performa buruk The Doctor dalam tiga sesi tes pramusim yang dihelat di Malaysia, Australia, dan Qatar.
Baca Juga
Ironisnya, sesi latihan bebas MotoGP Qatar di Sirkuit Losail juga gagal dimaksimalkan pembalap berusia 38 tahun itu. Secara berurutan, Rossi hanya bisa menempati posisi kesembilan, keenam, dan ke-13.
"Hari ini kami memulai dengan cara yang benar karena dalam FP 2 tidak begitu buruk dan saya mendapatkan lap terbaik. Kami masih harus memperbaiki. Pada akhirnya, saya juga punya masalah dengan sensor. Kami harus mengubah suspensi belakang untuk struktur lain yang tidak bagus," kata Rossi seperti dikutip Tuttomotoriweb.
Tak seperti Rossi, Maverick Vinales justru tampil mengesankan seperti pada tes pramusim MotoGP 2017. Ia mampu menjadi yang tercepat dalam sesi latihan bebas pertama dan ketiga. Pada latihan bebas kedua, Vinales melorot ke posisi kelima.
Advertisement
Jaga Hubungan
Meski berstatus sebagai rekan setim, performa ciamik Vinales jelas menjadi ancaman besar bagi Rossi. Namun, Rossi mengaku akan tetap menjaga hubungan yang baik dengan pembalap berusia 22 tahun itu.
"Sebelumnya kami telah memecahkan masalah dan mengurangi sedikit frustrasi. Kami menderita penundaan tes di mana kami tak pernah sukses mengambil risiko," tegas Rossi.
"Saya berbicara dengan Vinales soal ban depan yang lebih banyak bergerak. Dalam karier saya, saya selalu lebih menyukai ban depan keras. Tapi saya tak ingin menyalahkan orang-orang. Sekarang kami harus tetap bersatu," ia menambahkan.
Advertisement