Sukses

MotoGP: Vinales Bisa Bikin Valentino Rossi Pensiun Dini

Vinales tidak mudah terbawa oleh kritikan yang dilontarkan penggemar Valentino Rossi.

Liputan6.com, Losail - Penggemar Valentino Rossi beberapa hari lalu merasa terhibur setelah mengetahui Maverick Vinales terjatuh pada sesi latihan bebas kedua di Sirkuit Losail. Karena ini adalah kali pertama pembalap yang dikenal dengan julukan Top Gun mengalami nasib sial sejak ia bergabung dengan tim Yamaha musim ini.

Vinales memiliki kemampuan untuk mengenal karakteristik kuda besi YZR-M1 dengan cepat. Sejumlah tes pramusim di Valencia, Malaysia, Australia, dan Qatar dilahapnya dengan sempurna.

Keberhasilannya itu seakan memberikan sinyal bahwa dirinya tidak ingin ditempatkan sebagai pembalap kedua tim Yamaha.

Di tengah kepercayaan diri yang tinggi. Vinales justru dihadapkan dengan situasi yang kurang menguntungkan saat ia terjatuh pada sesi latihan kedua di Sirkuit Losail. Penggemar Valentino Rossi dengan cepat menuliskan status di media sosial. Mereka menyindir rekan setim The Doctor bahwa ini baru permulaan jelang balapan perdana di GP Qatar, akhir pekan ini.

Namun Vinales kembali memperbaiki kesalahannya itu dengan tampil sebagai yang tercepat di latihan bebas ketiga. Itu menandai bahwa pemilik nomor 25 tidak mudah terbawa oleh kritikan yang dilontarkan penggemar Rossi.

Ketenangannya dalam mengendarai kuda besi YZR-M1 mendapatkan pujian dari Kevin Schwantz. Legenda balap 500cc itu meyakini peran Valentino Rossi sebagai pembalap istimewa di Yamaha akan hilang dengan sekejap. Hal ini mengacu pada hasil tes pramusim dan latihan bebas dimana juara dunia sembilan kali itu selalu berada di belakang Vinales.

2 dari 2 halaman

Pembalap Hebat

Schwantz menambahkan bila Rossi konsisten terus menerus berada di belakang Vinales, maka rencananya untuk tetap menjadi pembalap profesional di level tertinggi bisa saja berubah.

"Rossi mengatakan ia ingin turun balap di Le Mans (24 jam), dan melakukan semua hal lain yang belum dicapai selama ini. Dia seperti mempersiapkan diri, apakah saya berpikir dia akan pensiun pada akhir musim jika Vinales mengalahkannya ? bisa jadi," jelas Schwantz yang dikutip dari Motorsport, Sabtu (25/3/2017).

Rossi sebenarnya tidak perlu takut kehilangan popularitasnya sebagai pembalap hebat. Pasalnya, dia masih punya proyek besar untuk tetap berada di lintasan balap seperti mengembangkan tim Moto3 miliknya.

"Dia punya beberapa hal untuk menyibukkan diri seperti tim Moto3, latihan motorcross hingga menjajal balap mobil. Jadi dia bisa dengan mudah meninggalkan olahraga yang sangat dicintainya itu. Jika dia tidak konsistem pada paruh pertama musim, saya pikir kami dapat melihat dia akan membuat perubahan karier," tutup Schwantz. (David Permana)