Liputan6.com, Manchester - Kehadiran Zlatan Ibrahimovic di Manchester United (MU) memaksa Marcus Rashford harus berganti peran. Pemain berusia 19 tahun itu tak lagi menjadi penyerang tengah seperti di era kepelatihan Louis van Gaal.
Di bawah asuhan Jose Mourinho, Rashford harus rela mengubah karakter bermainnya jika ingin mendapatkan tempat di line-up MU. Di musim 2016/2017, sebagian besar laga dilewati Rashford dengan menjadi seorang winger.
Baca Juga
Hal itu menjadi salah satu penyebab Rashford gagal menunjukkan ketajamannya seperti di musim lalu. Tercatat, baru tujuh gol yang dilesakkan Rashford dalam 38 pertandingan di semua kompetisi musim ini.
"Secara keseluruhan permainan saya telah berubah. Saya bermain di posisi yang lebih luas. Sekarang saya mengetahui apa yang diinginkan ke depan untuk membantu saya. Dan, saya tahu apa yang diinginkan pemain sayap ketika saya di tengah," kata Rashford seperti dilansir Manchester Evening News.
Pemain hasil didikan akademi MU itu melanjutkan, "Penyerang modern bukan hanya nomor 9 dan 10 atau pemain sayap. Ia adalah seseorang yang bisa berganti posisi saat dibutuhkan. Saya adalah nomor 9. Tapi jika saya harus pindah ke posisi lain, itu adalah apa yang harus Anda lakukan."
Advertisement
Kejutan Rashford
Rashford adalah pemain yang dipromosikan ke tim utama MU saat dilatih Van Gaal. Di musim 2015/2016, ia tampil mengejutkan dan sempat mendapat julukan sebagai spesialis debutan. Pasalnya, ia hampir selalu mencetak gol saat melakoni debutnya.
Dari 18 laga di musim lalu, Rashford sukses mencetak 12 gol. Ia juga mencetak satu gol saat melakoni debut bersama timnas Inggris senior. Bahkan, ia membukukan hattrick dalam debut bersama Inggris U-21.
Advertisement