Sukses

Messi Disanksi, Argentina Tak Bertaji

Messi tak bisa bermain untuk Argentina di empat laga internasional.

Liputan6.com, Jakarta Aksi Lionel Messi saat cetak gol tentu sudah biasa. Messi selalu menjadi pahlawan buat Barcelona atau Timnas Argentina berkat gol-gol yang diciptakannya.

Tapi usai laga melawan Chile pada 24 Maret lalu, Messi tidak lagi menjadi tokoh yang baik alias protagonis. Dia menjadi tokoh antagonis usai berkata kasar kepada asisten wasit. Messi seperti tidak sadar, aksi tidak sportifnya itu membuat dia terancam sanksi berat.

Benar saja, FIFA mengganjar Messi sanksi larangan tampil 4 kali bersama Argentina. Awalnya, pemain Argentina mencoba tegar tampil tanpa Messi.

Namun semua itu berantakan saat Bolivia membobol gawang Argentina dua kali pada menit ke-31 dan 52. Argentina kalah 0-2 dari Bolivia pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia.

Lionel Messi kembali jadi tumpuan Timnas Argentina pada laga melawan Bolivia di Estadio Hernando Siles, La Paz, Rabu (29/3/2017) dinihari WIB. (AP Photo/Victor R. Caivano)

Ini membuat Argentina tertahan di peringkat 5 klasemen sementara kualifikasi Piala Dunia zona Conmebol. Pelatih Argentina, Edgardo Bauza mencoba untuk tegar. Dia tetap optimistis, Argentina tetap bisa lolos ke Piala Dunia 2018.

"Bolivia pantas menang. Kami masih berpeluang dan kami ingin lolos ke Piala Dunia. Kami tahu ini bakal sulit tapi kami akan terus berjuang," katanya seperti dikutip bbc.

Selebrasi Lionel Messi usai menjebol gawang Argentina. (AP Photo/Gustavo Garello)

Dengan mengantongi 22 poin, Argentina bakal gantungkan asa di 4 laga berikutnya di kualifikasi Piala Dunia. Argentina bakal kembali bertempur mulai 31 Agustus mendatang menghadapi Uruguay, Venezuela (5/9), Peru (5/10) dan Ekuador (10/10).

Karena sudah menjalani sanksi satu kali, Messi kini terancam tidak tampil di tiga laga berikutnya, kecuali banding Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) dikabulkan FIFA. Messi baru kembali tampil menghadapi Ekuador pada 10 Oktober mendatang.

2 dari 2 halaman

Kenapa Emosional?

Sulit rasanya melihat Messi bisa emosional seperti saat melawan Chile. Namun, itu bisa saja disebabkan oleh akumulasi kekecewaan dari keputusan wasit dan perangkatnya selama pertandingan melawan Chile.

Argentina sendiri berhasil menang 1-0 di laga itu. Messi cetak gol lewat titik penalti di menit ke-16 usai Angel Di Maria dilanggar di kotak penalti. Rupanya skor tipis itu tak membuat Messi puas.

Ketidakpuasan ini boleh jadi karena keinginan balaskan dendam kepada Chile yang sudah dua kali buyarkan keinginan Messi dapatkan trofi Copa America pada 2015 dan 2016. Sialnya, kedua kekalahan itu disebabkan oleh adu penalti.

Pemain Bolivia, Juan Carlos Arce (7) merayakan golnya ke gawang Argentina dalam laga Kualifikasi Piala Dunia zona Amerika Selatan di Stadion Hernando Siles, Rabu (29/3). Tanpa Lionel Messi, Argentina kalah 0-2 dari Bolivia. (AP Photo/Victor R. Caivano)

Messi sempat memutuskan untuk pensiun dari timnas Argentina. Namun karena dibujuk Edgardo Bauza, Messi akhirnya urungkan niat. Keputusan untuk pensiun karena dirinya sudah tidak kuat dengan tekanan dan kritikan yang selalu dialamatkan kepada dirinya.

Kini, Messi pun bisa saja disalahkan kembali gara-gara sanksi berat dari FIFA. Sekretaris AFA, Jorge Miadosqui pun mengecam keputusan FIFA.

"FIFA seperti memotong kaki kami dengan sanksi Messi ini," ujarnya seperti dikutip Barcablaugranes.

Bauza sendiri mengaku cukup heran dengan mendadaknya keputusan yang dikeluarkan FIFA. Argentina disebutnya hanya punya waktu satu jam untuk ajukan banding.

"Padahal kami akan melawan Bolivia. Kami harus terbangun hingga pukul 4 pagi untuk memikirkan ini," ujarnya.

Pelatih Argentina, Edgardo Bauza saat memimpin sesi latihan timnas Argentina jelang melawan Peru pada kualifikasi Piala Dunia 2018 di Lima, Peru (4/10/2016). (REUTERS/Guadalupe Pardo)

Dukungan juga diberikan rekan Messi di Barcelona, Gerard Pique. Dia menilai sanksi FIFA sangat keterlaluan, meski dia mengaku tak mau ikut campur urusan federasi.

"Saya bukan orang yang berhak komentari keputusan FIFA. Tapi saya pikir berlebihan FIFA hukum Messi empat laga," ujarnya.

Video Terkini