Liputan6.com, Turin- Pemain muda berbakat Juventus Marko Pjaca mengalami nasib buruk di laga internasional pertengahan pekan ini. Pjaca terkena cedera ligament lutut saat timnas Kroasia melawan Estonio.
Pjaca mengalami cedera bukan karena ditekel pemain Estonia. Dia tersungkur akibat buruknya kondisi lapangan di markas Estonia. Akibat cedera tersebut, Pjaca harus menjalani operasi di klinik Villa Stuart. Operasi dilakukan hari Jumat 31 Maret 2017.Â
Baca Juga
Advertisement
Karena harus menjalani operasi pemuda 21 tahun itu harus beristirahat selama setidaknya enam bulan. Dia akan ditangani Profesor Mariani.
Profesor Mariani selama ini dikenal mampu menangani cedera parah pada lutut pemain bintang. Biasanya pasien Mariani dapat pulih cukup cepat seperti yang dialami striker Napoli Arkadiusz Milik dan bek AS Roma Alessandro Florenzi.
Meski akan ditangani pakar cedera lutut, Pjaca diperkirakan tidak akan bisa sehebat sebelum mengalami cedera. Tim medis timnas Kroasia Boris Nemec mengkhawatirkan masa depan Pjaca.
"Pjaca? Saya takut mengenai pemulihannya karena 45 persen kasus pemain yang mengalami cedera seperti itu tidak akan dapat kembali seperti sebelumnya," kata Nemec kepada 24 Sata.
Nemec meminta Pjaca untuk tidak terburu-buru kembali. Dia menyarankan Pjaca beristirahat lebih lama ketimbang yang disarankan Profesor Mariani selama empat sampai lima bulan.
"Metode yang digunakan Profesor Mariani mengharapkan pemulihan selama 4-5 bulan tapi FIFA merekomendasikan mereka mengambil 7-8 bulan sebelum kembali ke lapangan. Saya tidak akan memperbolehkan pemain kembali sebelum enam bulan karena ada risiko ligamen lutut akan rusak lagi," tegas Namec.