Liputan6.com, Liverpool - Liverpool ingin melanjutkan rapor positif mereka di Liga Inggris saat menjamu rival sekota, Everton di Anfield, Sabtu (1/4). Kemenangan tidak saja meneruskan tren tidak terkalahkan mereka menjadi empat laga beruntun, tetapi juga akan menjaga jarak dengan pesaing terdekatnya Manchester United.
Selain itu, seperti kebanyakan derby sekota lainnya, The Reds juga tidak ingin menelan malu di depan publik sendiri. Terlebih lagi, tim asuhan Jurgen Klopp ini juga perlu menjaga kesucian Anfield selama hampir 16 tahun terakhir.
Baca Juga
Pasalnya, sejak 19 Mei 2001, atau tepatnya 15 tahun, 10 bulan, 1 minggu, 16 hari Liverpool tidak pernah lagi menelan kekalahan di kandang mereka sendiri. Terakhir kali Liverpool dipermalukan Everton di kandang sendiri pada Mei 2000 silam saat takluk 0-1.
Karena itu, Klopp merasa tidak ada tekanan untuk dirinya dan tim jelang pertandingan ini. Menurut manajer asal Jerman itu, laga derby seperti ini bisa memberikan banyak bantuan jika tidak berpikir tentang tekanan.
“Saya benar-benar melihat ini sebagai kesempatan. Bagi saya, itu cara yang tepat, jadi pergi ke dalam permainan seperti ini benar-benar positif. Kami harus benar-benar agresif, tetapi dengan semacam serangan positif,” ujar Klopp.
Hanya, Liverpool tidak bisa memainkan gelandang andalan mereka, Adam Lallana dalam laga kali ini setelah menjadi korban jeda internasional. Mantan pemain Southampton itu cedera setelah membela Inggris yang menang 2-0 atas Lithuania dalam kualifikasi Piala Dunia 2018 lalu.
Advertisement
Keluhan Koeman
Selain itu, dua pemain menyerang mereka lainnya, Roberto Firmino dan Philippe Coutinho juga dalam kondisi kelelahan. Keduanya bermain lebih dari 170 menit dalam dua pertandingan timnas Brazil melawan Uruguay dan Paraguay lalu.
“Saya tidak senang, saya tidak bisa santai tentang ini. Tetapi itu bukan menyalahkan Gareth Southgate. Saya tidak senang dia (Lallana) bermain, namun, bukan keputusan saya. Saya harus menghormati keputusan manajer lain,” Klopp menuturkan.
Senada dengan tim Liverpool, tim tamu justru mengalami nasib lebih buruk. Manajer Everton, Ronald Koeman, menilai jeda internasional lalu sebagai yang paling buruk. Maklum, setelah kehilangan Seamus Coleman yang patah kaki, The Toffees juga ditinggal Ramiro Funes Mori dan James McCarthy.
“Anda tidak bisa persiapan seperti yang Anda inginkan. Ini hanya pemulihan, pemulihan, dan pemulihan, untuk taktik Anda hanya bisa berbicara dengan pemain di lapangan. Kami melakukan sesi berjalan, ini bukan latihan,” Koeman menimpali.
Advertisement